amir amirudin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENERAPAN METODE TARTIL KUNCI MUDAH BELAJAR TERJEMAH Al-QURAN (KMBTQ) DALAM MENINGKATKAN

PENERAPAN METODE TARTIL KUNCI MUDAH BELAJAR TERJEMAH Al-QURAN (KMBTQ) DALAM MENINGKATKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perhatian Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar terhadap upaya meningkatkan kompetensi para pendidik dalam menerjemahkan Al-Qur`an sangat besar. Pelatihan terjemah Al-Qur’an yang pernah diadakan oleh YPI Al Azhar antara lain adalah pelatihan terjemah Al-Qur`an metode Tartil Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (KMBTQ) bersama Drs. H. Uci Armisi dari Yayasan Waqaf Madani, Jakarta. Pelatihan terjemah Al-Qur`an KMBTQ (Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an) Metode Tartil sudah diadakan tiga periode oleh YPI Al Azhar. Penulis sendiri, sebagai guru Bahasa Arab Qur`ani, mengikuti semua periode pelatihan tersebut bersama rekan-rekan guru pengajar Bahasa Arab Qur`ani, Pendidikan Al-Qur`an dan Pendidikan Agama Islam lainnya.

Materi pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani YPI Al Azhar tingkat SMP terdiri dari dua bagian yaitu: Terjemah Al-Qur`an dan gramatika tata bahasa Arab yang terdapat pada ayat Al-Qur`an yang dibahas. Pembahasan tentang tata bahasa Arab selama ini mengacu pada pendekatan metode ceramah dan latihan-latihan soal (dalam bahasa Arab: tadribat). Peserta didik yang baru mengenal Bahasa Arab di tingkat SMP kurang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut. Mereka cenderung pasif dan tidak terlibat aktif ketika proses pembelajaran berlangsung dengan alasan mereka tidak tahu apa-apa tentang bahasa Arab, sehingga dominasi pendidik dalam menguraikan materi sangat nampak terlihat. Padahal Bahasa Arab sebagai pelajaran bahasa pada umumnya dapat diajarkan dengan cara yang menarik, menyenangkan, melibatkan peserta didik dan merangsang mereka untuk kreatif dalam mengeksplorasi kompetensi yang sedang dipelajari.

Maka atas dasar pemikiran di atas, penulis mencoba menerapkan sekaligus meneliti metode terjemah Al-Qur`an: Metode Tartil Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (KMBTQ) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani pada kelas VIII SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penerapan metode Tartil Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (KMBTQ) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Arab Qur`ani pada kelas VIII SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi?

2. Bagaimana sikap murid kelas VIII SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan menggunakan metode Tartil Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (KMBTQ)?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, sebagai berikut:

1. Meningkatkan hasil evaluasi pembelajaran murid kelas VIII SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi.

2. Peserta didik merasa senang dan terlibat langsung melalui penugasan mandiri maupun kelompok dengan mengeksplorasi model pembelajaran sesuai keunikan dan kreatifitas masing-masing kelompok.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran bahasa Arab tidak monoton.

2. Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat, variatif, dan tidak konvensional.

3. Muncul kreatifitas murid dalam bekerja secara kelompok.

4. Mengasah keberanian murid untuk mencoba hal-hal baru untuk berkreasi dalam proses pembelajaran dan mempresentasikannya secara berkelompok.

5. Kualitas pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani meningkat dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil evaluasi atau nilai pelajaran Bahasa Arab Qur`ani.

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

KMBTQ adalah akronim dari Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an. Metode Tartil artinya cara belajar dengan pelan-pelan tapi pasti dan gradual sehingga tidak terasa peserta sudah dapat menerjemahkan Al-Qur`an.[1]

Berdasarkan pengalaman mengikuti latihan terjemah metode Tartil KMBTQ dan kajian terhadap literatur buku panduan KMBTQ (volume 1 s.d. 5 dan Khulashah/Ringkasan Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an Metode Tartil), penulis melihat bahwa prinsip-prinsip pembelajaran dalam konsep metode Tartil KMBTQ meliputi:

1. Gradual atau berjenjang

2. CBSA (Cara Belajar Murid Aktif)

3. Aplikatif

4. Kemasan yang menyenangkan

1. Gradual

Yang dimaksud gradual adalah materi diberikan secara bertahap mulai dari pengenalan kelompok huruf bermakna dalam Al-Qur`an, asal kata dan kata benda, kelompok kata benda, sampai kata kerja. Peserta didik dibimbing secara bertahap mengenal huruf bermakna satu huruf, seperti: بِ (artinya: dengan), huruf bermakna dua huruf, seperti: مِنْ (artinya: dari), huruf bermakna tiga huruf, seperti: إِذَا (artinya: apabila), dan huruf bermakna empat huruf, seperti: إِلَّا (artinya: kecuali), dan seterusnya.

2. CBSA (Cara Belajar Murid Aktif)

Dalam pembelajaran CBSA ala KMBTQ, peserta didik dapat langsung praktek mencari ayat-ayat Al-Qur`an sesuai dengan materi yang diajarkan. Peserta didik secara aktif dapat bertanya dan berkomunikasi antar peserta didik atau dengan pendidik tentang kata atau kalimat yang dicari dari Al-Qur`an. Peserta didik juga dapat belajar secara mandiri melalui CD nasyid KMBTQ yang sudah disiapkan. Sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang semakin banyak.

3. Aplikatif

Metode Tartil KMBTQ tidak mengenalkan teori-teori atau istilah-istilah garamatika bahasa Arab seperti harf jar, majrur, harf nashab, manshub, dan lain-lain. Ketika peserta didik sudah mengetahui tentang suatu kata, maka ia hanya dibimbing untuk mengetahui arti kata tersebut. Contoh بِ tidak dikenalkan sebagai harf jar, tapi hanya dikenalkan بِ sebagai kelompok huruf bermakna kelompok satu huruf, dan artinya adalah “dengan”.

4. Kemasan yang Menyenangkan

Pembelajaran metode tartil KMBTQ dilengkapi dengan beberapa nasyid dan permainan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran yang fun peserta didik akan lebih bergairah dalam belajar. Materi dalam nasyid tersebut bukan sekedar nasyid tanpa maksud, karena materi nasyid tersebut sengaja diambil dari materi pelajaran dengan maksud agar peserta didik selalu ingat dan hafal dengan materi yang telah dipelajari. Banyaknya model pembelajaran yang ditawarkan dalam metode Tartil KMBTQ dapat mengurangi kebosanan yang selama ini melanda peserta didik dalam mempelajari bahasa Arab Qur`ani tingkat SMP Islam Al Azhar.

B. Penelitian yang Relevan

Sebenarnya telah banyak metode yang ditemukan dalam upaya mempermudah menerjemahkan Al-Qur`an. Hal ini merujuk kepada penelitian tentang bagaimana cara menerjemah Bahasa Arab secara umum, dikarenakan Al-Qur`an menggunakan Bahasa Arab. Menurut Solihin Bunyamin Ahmad, Lc., ada dua cara menerjemah, yaitu:

1. Penerjemah melihat kata perkata dari bahasa asal dan maksud yang terkandung di dalamnya, lalu ia mengalihbahasakan kata-kata itu ke dalam bahasa kedua dengan memperhatikan maksud-maksud yang tertuang dalam bahasa asal. Lalu ia tulis makna kata-kata itu. Kemudian ia melihat kata selanjutnya sehingga sampai pada untaian kalimat yang ingin ia terjemahkan. Cara ini disebut aliran terjemah harfiyah atau terjemah sejajar.

2. Penerjemah melihat redaksi bahasa asal sampai memahami maknanya. Kemudian ia ungkapkan dalam bahasa lain (bahasa terjemah) dengan redaksi yang sama, baik kata perkatanya memiliki kesamaan arti maupun tidak. Cara ini disebut juga aliran terjemah maknawiyah atau terjemah bebas.

Contoh: لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ

Terjemah harfiyah : Tidak ada Tuhan selain Allah.

Terjemah maknawiyah : Yang berhak disembah hanya Allah.[2]

Beberapa pemerhati kajian terjemah Al-Qur`an kemudian merumuskan beberapa metode terjemah Al-Qur`an dengan berbagai pendekatan. Beberapa metode terjemah Al-Qur`an tersebut, menurut penelitian penulis, pada akhirnya bermuara pada dua pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan tata bahasa Arab

Kelompok ini diwakili oleh Prof. Dr. H. Maksum Muchtar, MA melalui bukunya “Pendekatan Baru Memahami Bahasa Al-Qur`an Cepat & Tepat, Wiryono dalam “Belajar Mudah Bahasa Al-Qur`an”, dan Abdullah Abbas Nadwi dalam “Belajar Mudah Bahasa Al-Qur`an”.

Dalam buku “Pendekatan Baru Memahami Bahasa Al-Qur`an Cepat & Tepat”, penulisnya memaparkan metode menerjemahkan Al-Qur`an dengan menjelaskan pembagian kata menjadi :

Kata Kerja (Fi’il) Kata Benda (Ism) Kata Sifat (Shifat) Kata Ganti (Dhamir) Huruf Fungsional (Adawaat)

Ia menyajikan pembahasan terjemah Al-Qur`an melalui pendekatan ketatabahasaan dengan memberikan contoh-contoh/analisis cara penerjemahan dari surah-surah pendek pilihan. Contoh: ketika membahas Fi’il :

Fi’il

Ayat

Arti

Jenis Fi’il

Cara Baca

Fi’il

!$¯RÎ) š»oYø‹sÜôãr& trOöqs3ø9$#

Kami telah memberikan

Madhi

A’Thainaa

أَعْطَيْنَا

Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur

Sholatlah

Amr

Shalli

صَلِّ

Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur

Berkurbanlah

Amr

Inhar

اِنْحَرْ

Pembahasan:

A’Thainaa adalah Fi’il Madhi dari A’thaa (أَعْطَى). Sementara Shalli dan Inhar merupakan Fi’il Amr yang berasal dari Fi’il Mudhari’ yaitu: يُصَلِّيْ dan يَنْحَرُ.[3]

Kelemahan pendekatan ini adalah terlalu luasnya tata bahasa Arab, padahal tidak semua tata bahasa tersebut muncul dalam pembahasan Al-Qur`an.

2. Pendekatan makna kata

Kelompok ini direpresentasikan oleh Solihin Bunyamin Ahmad, Lc. melalui bukunya “Panduan Belajar Menerjemah Al-Qur`an, dan Drs. H. Uci Armisi dalam “Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (Volume 1-5)”.

Berbeda dengan pendekatan yang pertama, metode ini lebih menitikberatkan pada kata-kata yang sering muncul dalam Al-Qur`an dan membaginya menjadi:

A. Huruf Bermakna : (a). Satu huruf, (b). Dua huruf, (c). Tiga huruf, (d). Empat huruf, dan (e). Lima huruf.

B. Kata Benda

C. Kata Kerja

D. Kata Ganti

E. Kata Tunjuk

Contoh pendekatan ini adalah[4] :

SATU HURUF BERMAKNA

ARTI

TERULANG DI

AL-QUR`AN

CONTOH AYAT

TERJEMAH

أَ

Apakah

421 kali

أَاِلَهٌ مَعَ اللهِ

60. Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?

Keunggulan metode terjemah dengan pendekatan makna kata ini adalah antara lain bahwa banyak kosa kata dalam Al-Qur`an yang terulang berkali-kali dan tidak mengalami perubahan. Dengan menguasai makna suatu kosa kata dalam satu ayat maka kita akan menguasai makna kata tersebut di seluruh Al-Qur`an ketika kata itu kita temukan kembali di ayat-ayat yang lain. Seperti kata مِنْ yang artinya: dari, karena, diantara, terulang sebanyak 2148 kali.[5]

C. Kerangka Berfikir

Dalam menjalankan penelitian ini penulis harus selalu merujuk kepada model pembelajaran metode Tartil KMBTQ yaitu:

1. Pembelajaran dilakukan dengan melibatkan kreatifitas peserta didik.

2. Pembelajaran dikemas menyenangkan, antara lain dengan aneka games sebagai aplikasi materi pembelajaran.

3. Materi pembelajaran disampaikan menggunakan lagu atau nasyid KMBTQ sesuai dengan materi atau kompetensi yang sedang dipelajari.

4. Lembar latihan untuk evaluasi dan pengayaan.

Selanjutnya penulis akan meneliti bagaimana meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Arab Qur`ani melalui pendekatan metode Tartil KMBTQ.

D. Hipotesis

Hipotesis tindakan penelitian ini adalah:

Penerapan metode Tartil Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (KMBTQ) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Arab Qur`ani pada kelas VIII SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi dan meningkatkan minat dan sikap mereka yang positif dalam pembelajaran tersebut.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi untuk mata pelajaran Pendidikan Bahasa Arab Qur`ani.

Pemilihan kelas VIII ini berdasarkan kebutuhan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Arab Qur`ani yang selama ini sudah berjalan, namun masih belum sesuai dengan harapan.

B. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan April – Mei

2013. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, di mana pada waktu tersebut proses pembelajaran berada pada minggu-minggu efektif kegiatan pembelajaran.

C. Siklus PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Bahasa Arab Qur`ani melalui metode Tartil Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (KMBTQ).

D. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah peserta didik kelas VIII.B yang terdiri dari 36 murid dengan komposisi perempuan 19 orang dan laki-laki 17 orang.

E. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dikenal dalam istilah bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru dan dosen di kelas (sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia mengajar yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.[6]

F. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini melalui dua tahapan siklus. Kedua tahapan tersebut terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi tindakan sebagai berikut:

Siklus I

1. Perencanaan tindakan, sebagai berikut:

a) Penulis melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik dalam pembelajaran;

b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu kepada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK;

c) Membuat lembar kerja peserta didik;

d) Menyiapkan media pembelajaran, meliputi: laptop, CD audio nasyid KMBTQ, dan spidol;

e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan tindakan meliputi:

a) Pengenalan awal dan sosialisasi metode Tartil KMBTQ, bahwa metode ini telah diadakan pelatihannya oleh Bidang Pendidikan SMP/SMA YPI Al Azhar selama tiga periode dan penulis mengikuti ketiga pelatihan tersebut;

b) Membagikan foto copy teks nasyid Metode Tartil KMBTQ;

c) Mendengarkan bersama nasyid dari CD audio melalui laptop dengan materi Huruf Bermakna Kelompok Satu Huruf dengan mengamati teks nasyid;

d) Menyanyikan bersama nasyid tersebut dengan tetap diiringi pemutaran CD audio melalui laptop dan melihat teks nasyid;

e) Menyanyikan bersama nasyid tersebut tanpa diiringi pemutaran CD audio melalui laptop dan tetap melihat teks nasyid;

f) Peserta didik diberi kesempatan untuk menyanyikan sendiri nasyid tersebut secara berkelompok tanpa melihat teks nasyid;

g) Peserta didik menanggapi metode yang baru diperkenalkan dan penulis menjelaskan dan mendiskusikan metode tersebut;

h) Penguatan dan membuat kesimpulan secara bersama-sama.

3. Pengamatan tindakan dilakukan dengan:

a) Penulis mengamati antusiasme peserta didik yang untuk pertama kalinya diperkenalkan metode Tartil KMBTQ ini;

b) Awalnya terlihat peserta didik masih ragu-ragu dan canggung dengan metode Tartil KMBTQ ini, karena mereka selama ini tidak terbiasa menyanyikan nasyid/lagu dalam pembelajaran bahasa Arab. Hal serupa juga dialami oleh penulis sendiri;

c) Suasana dan situasi pembelajaran mulai terlihat hidup dan menyenangkan. Hal ini nampak dari bagaimana mereka terlibat langsung dalam pembelajaran dan secara tidak sadar mereka sedang menghafalkan materi pembelajaran. Penulis mengamatinya sebagai pengalaman pembelajaran yang berbanding terbalik dengan pembelajaran selama ini yang terkesan monoton dan didominasi sepenuhnya oleh penulis dalam menjelaskan materi dan memaksakan mereka menghafalkan materi tersebut tanpa media permainan atau lagu;

d) Penulis juga mengamati kemampuan peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran.

4. Refleksi terhadap tindakan dengan melihat dampak kegiatan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila:

a) peserta didik berani mengekspresikan diri melalui menyanyikan nasyid.

b) Peserta didik menyanyikan nasyid diiringi dengan gaya dan cara menyanyikannya sesuai dengan kreatifitas masing-masing kelompok.

c) Peserta didik mampu mempraktekkan pola metode Tartil KMBTQ dalam pembelajaran.

d) Peserta didik mampu menyelesaikan latihan kompetensi dasar yang sedang dipelajari.

Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Penulis membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus pertama.

2. Pelaksanaan Tindakan

a) Penulis mengubah pendekatan pembelajaran di kelas menjadi ke aula;

b) Teks nasyid tidak lagi difotocopi, namun sekarang sudah ada di tampilan slide presentasi;

c) Kompetensi yang diajarkan adalah Fi’il Mudhari, sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan;

d) Memperbanyak games kelompok dan individu sehingga materi atau kompetensi dasar menjadi sangat dikuasai dan mampu dipraktekkan dalam setiap games;

e) Pembelajaran diakhiri dengan pemberian tugas individu kepada peserta didik.

3. Pengamatan tindakan dilakukan dengan:

a) Pesert didik terlihat sudah mulai familiar terhadap metode Tartil KMBTQ;

b) Peserta menyanyikan nasyid/lagu dengan gembira sesuai dengan kompetensi dasar yang dipelajari;

c) Peserta didik berkreasi dengan kreatifitas masing-masing kelompok dalam mempresentasikan nasyid dan bergaya ketika menyanyikan nasyid tersebut.

4. Refleksi terhadap tindakan

Penulis melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tindakan (treatment) dalam peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani di kelas VIII.B SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi.

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari:

1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik; dan

2. Wawancara: untuk mendapatkan pendapat peserta didik dalam penerapan metode Tartil KMBTQ. (lihat di lampiran video KBM Bahasa Arab bagian terakhir)

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan penelitian adalah tes/ulangan harian dan post test dengan menggunakan butir soal/instrumen soal untuk mengukur hasil belajar murid. Sementara wawancara digunakan untuk data pendukung dari hasil tes atau ulangan harian tersebut.

H. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian, hasil belajar peserta didik diperoleh dari menganalisis nilai ulangan harian yang belum mengunakan metode Tartil KMBTQ dibandingkan dengan hasil post test pembelajaran yang sudah menggunakan metode Tartil KMBTQ.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

1. Pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani di SMP Islam Al Azhar 8

Perlu diketahui bahwa selama ini pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani di SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi didominasi oleh pendidik (teacher center) dengan asumsi bahwa dialah orang yang paling menguasai materi, sementara peserta didik tidak tahu sedikit pun tentang materi yang diajarkan. Pembelajaran berjalan dengan monoton, dengan gambaran pendidik menjelaskan dengan metode ceramah, sementara peserta didik mendengarkan dan mencatat penjelasan tersebut, baik penjelasan lisan maupun yang tertulis di white board. Kemudian peserta didik mengerjakan latihan-latihan atau drill (baca:tadribat dalam bahasa Arab) dengan bimbingan pendidik. Selama ini pendidik hampir jarang menggunakan metode dan media pembelajaran bahasa Arab yang variatif untuk membelajarkan peserta didik.

Hal yang patut diketahui pula bahwa materi Bahasa Arab Qur`ani di SMP Islam di bawah naungan YPI Al Azhar terdiri dari:

1. قِرَاءَةٌ atau teks wacana yang dikutip dari ayat-ayat Al-Qur`an.

2. قَوَاعِدُ atau gramatika tata bahasa Arab sederhana yang ada di teks wacana ayat Al-Qur`an yang dibahas.

Dengan demikian tergambar bahwa bahasa Arab yang dipelajari di SMP Islam Al Azhar sangat berbeda dengan mata pelajaran bahasa Arab di MTs, SMP Islam, atau SMPIT lainnya yang mengembangkan empat keterampilan berbahasa secara umum, yaitu:

1. مَهَارَةُ الْاِسْتِمَاعِ = keterampilan menyimak (listening skill)

2. مَهَارَةُ الْكَلَامِ = keterampilan berbicara (speaking skill)

3. مَهَارَةُ الْقِرَاءَةِ = keterampilan membaca (reading skill)

4. مَهَارَةُ الْكِتَابَةِ = keterampilan menulis (writing skill)[7]

Dengan demikian pula metode dan pengembangan pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani di SMP Islam Al Azhar sangat berbeda jauh dengan model pembelajaran yang terdapat di MTs, SMP Islam, atau SMPIT lainnya.

2. Nilai Ulangan Harian Kompetensi Dasar Fi’il Mudhari’ (Pra Siklus)

Adapun nilai ulangan harian dengan Kompetensi Dasar (KD) Fi’il Mudhari’ sebelum dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:

NO.

NAMA MURID

NILAI UH FI'IL MUDHARI'

KKM 80

1

ALDO MIRZA GHIFARI

93

Tuntas

2

ALIFA RAHMADANI

40

Belum Tuntas

3

ALYA CHAIRUNNISA TAHIRA

100

Tuntas

4

ANNISA SALSABILA

90

Tuntas

5

ANNISA ZHAFIRA FEBRIYANTI

100

Tuntas

6

ARDHIA ALISYA PRATISTA

100

Tuntas

7

ARIEL ANSA RAZUMARDI

97

Tuntas

8

BRIZZY BARCA BAYYINA PADARI

100

Tuntas

9

BUNGA PUTIK SALAMAH

100

Tuntas

10

DANNY HAWAARI AMRULLAH WALLAD

100

Tuntas

11

DYAH DEWI PRAMESTI HUTAMI

100

Tuntas

12

FAATIHAH ADANI

100

Tuntas

13

FARIS MAULANA SATRIA

87

Tuntas

14

FITRIS SUNIARTI

100

Tuntas

15

ILHAM NISHFU AROBI

100

Tuntas

16

IVANDER DESTRIA PUTERA

97

Tuntas

17

JASON CHAIRULLIAN HANTYASNO

73

Belum Tuntas

18

JUANITA SUKRIANDI

97

Tuntas

19

KINANTI NURMADITYA

100

Tuntas

20

M. STEVANO HIRAWAN

70

Belum Tuntas

21

MOHAMMAD ALIF NAUFAL

93

Tuntas

22

MUHAMMAD ABID NAJMUDDIN

90

Tuntas

23

MUHAMMAD ARIQ ATHOULLOH

97

Tuntas

24

MUHAMMAD ARRAF REZKIA RACHMAN

100

Tuntas

25

MUHAMMAD FAHREZA

90

Tuntas

26

MUHAMMAD GIGIH FADDAQI

90

Tuntas

27

NABILA RAIHANA

100

Tuntas

28

NADZILA ANINDYA TEJAPUTRI

100

Tuntas

29

NANDA ENGGAR KUSUMO

93

Tuntas

30

RADEN ARIF ADI NUGROHO

70

Belum Tuntas

31

RAIHAN RIZQY AZHAR

90

Tuntas

32

RATNA ANNISA NURINTANIA

97

Tuntas

33

SHARRA NADHIRA ODITHA PUTERI LIANDO

73

Belum Tuntas

34

TAAJKHANSA NAJLA

100

Tuntas

35

UTARI PUTRI ANBARWATI

100

Tuntas

36

VARALISA RAHMAWATI

100

Tuntas

Rata-rata

92.42

Prosentase Ketuntasan

86.11%

Dari hasil ulangan harian di atas tergambar bahwa prosentase ketuntasan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Arab Qur`ani di SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi kelas VIII, yaitu: 80, belum mencapai 100% (baru mencapai 86.11%), meskipun nilai rata-rata ulangan harian tersebut sudah tinggi yaitu: 92.42, dan nantinya peserta didik pun mendapat kesempatan remedial (perbaikan).

B. Deskripsi Siklus I

Adapun deskripsi hasil PTK dapat penulis uraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan. Dalam siklus pertama pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani metode Tartil KMBTQ dilakukan:

1. Perencanaan tindakan, sebagai berikut:

a) Penulis melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik dalam pembelajaran;

b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu kepada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK;

c) Membuat lembar kerja peserta didik;

d) Menyiapkan media pembelajaran, meliputi laptop, CD audio nasyid KMBTQ, dan spidol;

e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Pada awal pelaksanaan siklus pertama belum sesuai dengan rencana, sebagai contoh:

1) CD audio yang telah disiapkan pada tahap perencanaan tindakan tiba-tiba tidak berfungsi dengan baik. Hal tersebut menyita banyak waktu untuk memperbaikinya. Cd audio tersebut semestinya terlebih dahulu harus di-cleaning, sehingga tidak tiba-tiba tidak berputar dengan baik saat pembelajaran.

2) Pendidik belum terbiasa menggunakan metode tersebut sehingga terkesan kaku dan minder untuk menyanyikan nasyid di depan peserta didik. Demikian pula sebaliknya.

3) Peserta didik belum memahami langkah-langkah pembelajaran metode Tartil KMBTQ sehingga mereka terlihat tegang dan tidak rileks dalam proses pembelajaran tersebut.

4) Peserta didik terlalu terpaku pada foto copy teks nasyid yang dibagikan. Mereka belum secara alamiah menghafal teks nasyid tersebut melalui pengulangan-pengulangan.

3. Pengamatan

Dari hasil pengamatan keaktifan peserta didik dalam proses siklus pertama dapat disimpulkan bahwa peserta didik sudah mulai terlibat langsung dalam proses memahami materi pembelajaran yang selama ini hanya didominasi oleh pendidik. Mereka terlibat dalam menyanyikan teks nasyid dan merumuskan pola-pola Fi’il Mudhari dari nasyid tersebut. Meskipun masih ada juga murid yang belum terlibat secara individu karena pada siklus pertama ini belum banyak games atau permainan-permainan yang digunakan sebagai media pembelajaran.

4. Refleksi

Dari hasil evaluasi siklus pertama menghasilkan beberapa catatan yang harus direfleksikan pada pelaksanaan pembelajaran siklus kedua yaitu sebagai berikut:

1) Pendidik kurang melakukan persiapan tentang media yang digunakan dan kurang melatih diri membawakan nasyid tentang Fi’il Mudhari’.

2) Pendidik kurang memaksimalkan games atau permainan-permainan yang ada di metode Tartil KMBTQ.

Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dibuat perencanaan sebagai berikut:

1) Melatih diri agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, mulai dari media CD audio, mempersiapkan teks nasyid dalam slide (tidak lagi difotocopi), memanfaatkan games atau permainan-permainan dalam pembelajaran sehingga peserta didik lebih tereksplorasi kreatifitasnya.

2) Memindahkan tempat pembelajaran dari sebelumnya di ruangan kelas menjadi ke ruang aula.

C. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan

Pembelajaran dirancang dilakukan di ruang aula sehingga lebih luas untuk melakukan berbagai games, dan peserta didik mendapat pengalaman belajar yang lebih kaya dengan memanfaatkan ruang aula tersebut. Pemilihan ruang aula didasarkan pada adanya games yang membutuhkan tempat yang luas. Permainan tersebut penulis namakan “Kata Berkait Pola Fi’il Mudhari” dan “Lompat Petak Estafet Pola Fi’il Mudhari”.

2. Pelaksanaan

a) Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok, terdiri dari 3 kelompok putra dan 3 kelompok putri. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.

b) Pendidik memperdengarkan nasyid metode Tartil KMBTQ kompetensi Fi’il Mudhari’ atau Kata Kerja Bentuk Sedang dengan teks sebagai berikut (yang ditampilkan dalam slide):

KATA KERJA BENTUK SEKARANG

(Ciptaan: Drs. H. Uci Armisi)

يَفْعَلُ *

يَفْعَلَانِ

يَفْعَلُوْنَ

تَفْعَلُ

تَفْعَلَانِ

يَفْعَلْنَ

تَفْعَلُ

تَفْعَلَانِ

تَفْعَلُوْنَ

تَفْعَلِيْنَ

تَفْعَلَانِ

تَفْعَلْنَ

2X

أَفْعَلُ

نَفْعَلُ

Kembali ke*

Interlude

Kembali ke*

c) Menyanyikan bersama nasyid tersebut dengan tetap diiringi pemutaran CD audio melalui laptop dan melihat teks nasyid di slide sambil berdiri;

d) Menyanyikan bersama nasyid tersebut tanpa diiringi pemutaran CD audio melalui laptop dan tetap melihat teks nasyid;

e) Peserta didik diberi kesempatan untuk menyanyikan sendiri nasyid tersebut secara berkelompok tanpa melihat teks nasyid;

f) Setiap kelompok mempresentasikan nasyid tersebut dengan gaya dan cara menyanyikannya sesuai dengan kreatifitas masing-masing kelompok.

g) Saling menilai bersama antar kelompok yang tampil dengan hasil tertinggi adalah yang juara.

h) Permainan berikutnya adalah “Kata Berkait Pola Fi’il Mudhari”. Peserta didik diminta melanjutkan setiap kata dari peserta didik yang lain kata sesuai dengan urutan pola Fi’il Mudhari’. Contoh: Murid A memulai dengan kata يَفْعَلُ, maka peserta didik yang berdiri di belakangnya harus melanjutkan dengan kata sesudahnya yaitu: يَفْعَلَانِ dan seterusnya.

i) Permainan yang berikut adalah “Lompat Petak Estafet Pola Fi’il Mudhari”. Dalam permainan ini, peserta didik dibagi menjadi enam kelompok dan mereka bermain lompat petak estafet sambil menyebutkan pola Fi’il Mudhari’.

Berikut gambar “Lompat Petak Estafet Pola Fi’il Mudhari”.

GAMBAR LOMPAT PETAK ESTAFET

POLA FI'IL MUDHARI'

14

13

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Penjelasan:

1. Setiap kelompok menugaskan 5 orang anggota kelompoknya untuk menempati pos-pos yang telah ditentukan (pos 1, pos 4, pos 7, pos 10, dan pos 13).

2. Setelah ada aba-aba dari pendidik, peserta didik yang berada di pos 1 memulai game dengan melompat ke petak nomor 1 sambil menyebutkan pola pertama Fi’il Mudhari. Dan ketika melompat ke petak nomor 2, peserta didik tersebut harus menyebutkan pola kedua Fi’il Mudhari’. Demikian juga ketika sampai pada petak nomor 3, ia harus menyebutkan pola ketiga Fi’il Mudhari’.

3. Setelah peserta didik sampai di petak nomor tiga, peserta didik yang berada di pos 4 bersiap-siap melompat untuk melanjutkan/estafet, sambil menyebutkan pola keempat Fi’il Mudhari’.

4. Demikian seterusnya dilanjutkan oleh peserta didik pada pos-pos berikutnya.

j) Setelah setiap kelompok mencoba game “Lompat Petak Estafet Pola Fi’il Mudhari”, maka game tersebut diperlombakan. Berikut gambar “Lompat Petak Estafet Pola Fi’il Mudhari” yang dilombakan.

GAMBAR GAME LOMPAT PETAK ESTAFET

POLA FI'IL MUDHARI'

14

14

13

13

12

12

11

11

10

10

9

9

8

8

7

7

6

6

5

5

4

4

3

3

2

2

1

1

k) Peserta didik mengerjakan post test Fi’il Mudhari’. (lihat lampiran)

3. Pengamatan

Dari hasil evaluasi post test yang dilakukan pada siklus kedua, penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran memiliki nilai sebagai berikut:

NO.

NAMA MURID

NILAI POST TEST

KKM 80

1

ALDO MIRZA GHIFARI

100

Tuntas

2

ALIFA RAHMADANI

100

Tuntas

3

ALYA CHAIRUNNISA TAHIRA

100

Tuntas

4

ANNISA SALSABILA

100

Tuntas

5

ANNISA ZHAFIRA FEBRIYANTI

-

-

Ket.: sakit

6

ARDHIA ALISYA PRATISTA

100

Tuntas

7

ARIEL ANSA RAZUMARDI

100

Tuntas

8

BRIZZY BARCA BAYYINA PADARI

100

Tuntas

9

BUNGA PUTIK SALAMAH

92.85

Tuntas

10

DANNY HAWAARI AMRULLAH WALLAD

100

Tuntas

11

DYAH DEWI PRAMESTI HUTAMI

85.71

Tuntas

12

FAATIHAH ADANI

92.85

Tuntas

13

FARIS MAULANA SATRIA

92.85

Tuntas

14

FITRIS SUNIARTI

100

Tuntas

15

ILHAM NISHFU AROBI

100

Tuntas

16

IVANDER DESTRIA PUTERA

100

Tuntas

17

JASON CHAIRULLIAN HANTYASNO

-

-

ket.: alpa

18

JUANITA SUKRIANDI

100

Tuntas

19

KINANTI NURMADITYA

100

Tuntas

20

M. STEVANO HIRAWAN

100

Tuntas

21

MOHAMMAD ALIF NAUFAL

100

Tuntas

22

MUHAMMAD ABID NAJMUDDIN

100

Tuntas

23

MUHAMMAD ARIQ ATHOULLOH

92.85

Tuntas

24

MUHAMMAD ARRAF REZKIA RACHMAN

100

Tuntas

25

MUHAMMAD FAHREZA

100

Tuntas

26

MUHAMMAD GIGIH FADDAQI

100

Tuntas

27

NABILA RAIHANA

92.85

Tuntas

28

NADZILA ANINDYA TEJAPUTRI

100

Tuntas

29

NANDA ENGGAR KUSUMO

100

Tuntas

30

RADEN ARIF ADI NUGROHO

100

Tuntas

31

RAIHAN RIZQY AZHAR

100

Tuntas

32

RATNA ANNISA NURINTANIA

100

Tuntas

33

SHARRA NADHIRA ODITHA PUTERI LIANDO

100

Tuntas

34

TAAJKHANSA NAJLA

100

Tuntas

35

UTARI PUTRI ANBARWATI

-

-

ket.: sakit

36

VARALISA RAHMAWATI

100

Tuntas

Rata-rata

98.48

Prosentase Ketuntasan

100.00%

Dari hasil post test di atas tergambar bahwa prosentase ketuntasan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Arab Qur`ani di SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi kelas VIII, yaitu: 80, sudah mencapai 100%, dan nilai rata-rata post test tersebut sangat tinggi yaitu: 98,48.

Berikut ini disajikan perbandingan antara evaluasi pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani sebelum menggunakan Metode Tartil KMBTQ dan sesudah menggunakannya:

NO.

NAMA MURID

SEBELUM METODE

KKM 80

SESUDAH METODE

KKM 80

TARTIL KMBTQ

TARTIL KMBTQ

1

ALDO MIRZA GHIFARI

93

Tuntas

100

Tuntas

2

ALIFA RAHMADANI

40

Belum Tuntas

100

Tuntas

3

ALYA CHAIRUNNISA TAHIRA

100

Tuntas

100

Tuntas

4

ANNISA SALSABILA

90

Tuntas

100

Tuntas

5

ANNISA ZHAFIRA FEBRIYANTI

100

Tuntas

-

-

6

ARDHIA ALISYA PRATISTA

100

Tuntas

100

Tuntas

7

ARIEL ANSA RAZUMARDI

97

Tuntas

100

Tuntas

8

BRIZZY BARCA BAYYINA PADARI

100

Tuntas

100

Tuntas

9

BUNGA PUTIK SALAMAH

100

Tuntas

92.85

Tuntas

10

DANNY HAWAARI AMRULLAH WALLAD

100

Tuntas

100

Tuntas

11

DYAH DEWI PRAMESTI HUTAMI

100

Tuntas

85.71

Tuntas

12

FAATIHAH ADANI

100

Tuntas

92.85

Tuntas

13

FARIS MAULANA SATRIA

87

Tuntas

92.85

Tuntas

14

FITRIS SUNIARTI

100

Tuntas

100

Tuntas

15

ILHAM NISHFU AROBI

100

Tuntas

100

Tuntas

16

IVANDER DESTRIA PUTERA

97

Tuntas

100

Tuntas

17

JASON CHAIRULLIAN HANTYASNO

73

Belum Tuntas

-

-

18

JUANITA SUKRIANDI

97

Tuntas

100

Tuntas

19

KINANTI NURMADITYA

100

Tuntas

100

Tuntas

20

M. STEVANO HIRAWAN

70

Belum Tuntas

100

Tuntas

21

MOHAMMAD ALIF NAUFAL

93

Tuntas

100

Tuntas

22

MUHAMMAD ABID NAJMUDDIN

90

Tuntas

100

Tuntas

23

MUHAMMAD ARIQ ATHOULLOH

97

Tuntas

92.85

Tuntas

24

MUHAMMAD ARRAF REZKIA RACHMAN

100

Tuntas

100

Tuntas

25

MUHAMMAD FAHREZA

90

Tuntas

100

Tuntas

26

MUHAMMAD GIGIH FADDAQI

90

Tuntas

100

Tuntas

27

NABILA RAIHANA

100

Tuntas

92.85

Tuntas

28

NADZILA ANINDYA TEJAPUTRI

100

Tuntas

100

Tuntas

29

NANDA ENGGAR KUSUMO

93

Tuntas

100

Tuntas

30

RADEN ARIF ADI NUGROHO

70

Belum Tuntas

100

Tuntas

31

RAIHAN RIZQY AZHAR

90

Tuntas

100

Tuntas

32

RATNA ANNISA NURINTANIA

97

Tuntas

100

Tuntas

33

SHARRA NADHIRA ODITHA PUTERI LIANDO

73

Belum Tuntas

100

Tuntas

34

TAAJKHANSA NAJLA

100

Tuntas

100

Tuntas

35

UTARI PUTRI ANBARWATI

100

Tuntas

-

-

36

VARALISA RAHMAWATI

100

Tuntas

100

Tuntas

Rata-rata

92.42

98.48

Prosentase Ketuntasan

86.11%

100.00%

4. Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua ini adalah meningkatnya rata-rata nilai evaluasi dari sebelum pembelajaran menggunakan metode Tartil KMBTQ yaitu: 92,42 dan prosentase ketuntasan: 86,11%, setelah pembelajaran menggunakan metode Tartil KMBTQ rata-ratanya menjadi: 98,48 dan prosentase ketuntasan: 100%.

Adapun deskripsi sikap murid dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan menggunakan metode Tartil Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (KMBTQ) dapat terlihat dari diagram sebagai berikut:

SIKLUS I

Penjelasan: Pada siklus I ini, melalui teknik wawancara, terdapat 20 murid (55,56%) dari 36 murid yang menyatakan merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode KMBTQ. Sementara sejumlah 10 murid (27,78%) menyatakan biasa-biasa saja dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode tersebut. Lain halnya dengan 6 orang murid (16,66%) yang menyatakan tidak tertarik dan tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode KMBTQ.

SIKLUS II

Penjelasan: Pada siklus II, setelah peneliti melakukan berbagai perbaikan dalam persiapan dan menambah games, melalui teknik wawancara, terdapat 26 murid (72,22%) dari 36 murid yang menyatakan merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode KMBTQ. Sementara sejumlah 8 murid (22,22%) menyatakan biasa-biasa saja dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode tersebut. Lain halnya dengan 2 orang murid (5,56%) yang menyatakan tidak tertarik dan tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode KMBTQ.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran menggunakan metode Tartil Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (KMBTQ) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Arab Qur`ani di kelas VIII SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi.

2. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa penguasaan peserta didik terhadap kompetensi dasar Fi’il Mudhari’ menggunakan metode Tartil KMBTQ menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai rata-rata ulangan harian dalam pembelajaran tanpa menggunakan metode tartil KMBTQ (siklus I) adalah 92,42 dan prosentase ketuntasan: 86,11%, menjadi: 98,48 dan prosentase ketuntasan: 100% setelah pembelajaran menggunakan metode tartil KMBTQ (siklus II).

3. a. Dari hasil wawancara setelah siklus I, terdapat 26 murid (72,22%) dari 36 murid yang menyatakan merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode KMBTQ. Sementara sejumlah 8 murid (22,22%) menyatakan biasa-biasa saja dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode tersebut. Lain halnya dengan 2 orang murid (5,56%) yang menyatakan tidak tertarik dan tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode KMBTQ.

32

b. Pada siklus II, setelah peneliti melakukan berbagai perbaikan dalam persiapan dan menambah games, melalui teknik wawancara, terdapat 26 murid (72,22%) dari 36 murid yang menyatakan merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode KMBTQ. Sementara sejumlah 8 murid (22,22%) menyatakan biasa-biasa saja dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode tersebut. Lain halnya dengan 2 orang murid (5,56%) yang menyatakan tidak tertarik dan tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani dengan metode KMBTQ.

3. Melalui pembelajaran menggunakan metode Tartil KMBTQ peserta didik terlibat aktif dalam proses mendapatkan pengetahuan. Mereka mengalami sendiri proses tersebut melalui games sehingga kreatifitas mereka juga tereksplorasi baik secara individu maupun kelompok.

4. Dengan metode Tartil KMBTQ pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani menjadi lebih menyenangkan.

B. Saran

Dengan melihat hasil dari pengalaman dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani di SMP Islam Al Azhar metode Tartil KMBTQ dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Karena kegiatan ini, berdasarkan wawancara dengan peserta didik, sangat menyenangkan maka diharapkan metode ini juga dapat diterapkan secara berkesinambungan dalam pembelajaran Bahasa Arab Qur`ani pada tingkat SMP Islam di bawah naungan YPI Al Azhar di mana pun berada dengan melakukan modifikasi sesuai kebutuhan, dan memperhatikan situasi serta kondisi masing-masing sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Solihin Bunyamin. 2003. Panduan Belajar Menerjemah Al-Qur`an. Jakarta: Khairul Bayan.

Armisi, Uci. 2009. Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an (Vol.1-5). Jakarta: Yayasan Waqaf Madani.

Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi (GP Press Group).

Mashar, Ali. 2013. Sosialisasi Kebijakan Bidang SMP/SMA Islam YPI Al Azhar, makalah presentasi pada Rapat Kerja Guru dan Karyawan SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi, Aula SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi, 4 Mei 2013.

Muchtar, Maksum. 2004. Pendekatan Baru Memahami Bahasa Al-Qur`an Cepat & Tepat. Jakarta: Humaira Center.

Nadwi, Abdullah Abbas. 1993. Belajar Mudah Bahasa Al-Qur`an. Bandung: Penerbit Mizan.

Syaekhuddin, A. & Hasan Saefullah. 2009. Ayo Memahami Bahasa Arab. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wiryono. 2004. Belajar Mudah Bahasa Al-Qur`an. Bandung: Penerbit Pustaka.

http://tamyizonline.com, Belajar Quran itu Mudah dengan Metode Tamyiz, Thursday, 19 May 2011, 10:57.

[1] Drs. H. Uci Armisi, Kunci Mudah Belajar Terjemah Al-Qur`an Vol.1, Yayasan Waqaf Madani, Jakarta, 2009, h. xxix

[2] Solihin Bunyamin Ahmad, Lc., Panduan Belajar Menerjemah Al-Qur`an, Khairul Bayan: Jakarta, 2003, h. 15-16.

[3] Prof. Dr. H. Maksum Muchtar, MA, Pendekatan Baru Memahami Bahasa Al-Qur`an Cepat & Tepat, Humaira Center, Jakarta, 2004, h. 149-150.

[4] Solihin Bunyamin Ahmad, Lc., op.cit., h. 28 dan Drs. Uci Armisi, op. cit., h. 51.

[5] Drs. H. Uci Armisi, op. cit., h. 33

[6] Dr. Iskandar, M.Pd., Penelitian Tindakan Kelas, Referensi (GP Press Group), Jakarta, 2012, h.20

[7] A. Syaekhuddin & Hasan Saefullah, Ayo Memahami Bahasa Arab, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009, h. vii-ix.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post