Pak Pos (2) 🌷💖💖🌷

Menjelang tidur, tiba-tiba ponselku bergetar dengan nada seperti burung bersiul. Cieet.. cieeett..!! Aku hafal betul itu adalah nada dering penanda chatt pribadi yang masuk. Aku memang suka gitu orangnya. Sejumlah grup yang ada di ponselku, jumlahnya berapa, saya sendiri nggak pernah ngitung. Pokoke banyak. Kuberi nada dering yang berbeda-beda. Setiap chatt yang masuk, dari nada yang berdering aku selalu hafal. Begitu juga untuk nada chatt pribadi.

Awalnya hanya merasa terganggu saja. Dari sekian banyak grup WA jika berbarengan masuknya, ponsel bisa berbunyi dan bergetar, bergoyang, dan berbunyi seperti konser musik dangdut, pop, rock, reggae, keroncong,.. bersamaan. Pusing kan? Nah akhirnya kuatur sedemikian rupa sehingga nada dering untuk setiap grup berbeda. Awalnya bingung juga, tapi lama kelamaan jadi hafal.

Itulah caraku menyiasati banyak chatt yang masuk. Karena kan nggak setiap saat ponsel kupegang. Wis, pokoke gitu lah.. hehehe. Pernah ada teman guru yang nyeletuk. "Bu, nada dering HP-nya kok macam-macam sih. Saya dengarnya kok lain-lain." "Memang sengaja kok Pak. Biar beda aja , hehe.." Mendengar jawabanku, macam-macamlah tanggapan mereka. Biar saja wis, HP HP ku ini. Mau bingung, mau pusing, kan biar jadi urusanku sendiri.. 😁😁

Ceritanya malam ini aku dapat chatt WA dari jalur pribadi seperti ini. Aku ya nggak pernah menyangka to ya, kalau ternyata ada salah satu siswa yang bernama sama dengan judul novelku. Rupanya dia senang namanya diambil sebagai salah satu judul salah satu novel. Dan ternyata penulisnya adalah gurunya sendiri.

Mungkin inilah salah satu kiriman dari pak pos kemarin. Masih tertata rapi di kotak kubus warna hitam. Pesan yang harus bisa kupahami dan kumengerti.

Dini hari ini kucoba mencari dengan hati arti sebuah ketiadaan dalam keadaan. Terima kasih ya Allah.., Alhamdulillah..🌷

#Nganjuk29072020 #tantanganharike-187