hampir 3 bulan ternyata dirumahkan itu kurang menyenangkan. Awalnya menikmati seolah bisa istirahat sembari mengerjakan beberapa pekerjaan yang tertunda. Namun lama kelamaan akhirnya kejenuhan pun datang. Sangat terasa sekali bila kita sebagai guru selalu berinteraksi dengan banyak orang, tiba-tiba harus dibatasi demi membentengi diri serta menyelamatkan orang-orang disekitar kita. Lagi-lagi Virus Korona ini benar-benar menjadikan raung kita terbatas.

Sebentar lagi merupakan hari raya bagi kita umat muslim di dunia. Idul fitri yang dinantikan akan datang meski di saat yseluruh negeri ini sedang dilanda pandemi. Namun tak apa, semua masih bisa diupayakan dengan catatan masih memenuhi standar pelaksanaan sesuai dengan protokol pencegahan penularan Covid-19. Sangat sedih sekali bagi para perantau seperti saya yang kali ini mau tidak mau harus melaksanakan hari raya ini dengan nuansa yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun terhalang oleh keadaan yang ada sekarang ini, kita masih bisa tetap menjalankan komunikasi yang masif. Seiring pandemi yang menyerang ini, juga masyarakat sudah mulai familiar dengan media komunikasi baik melalui suara ataupun video. Tentu ini akan menjadi sebuah media yang bsetidaknya bisa menjadi penawar kendala yang ada ini untuk sementara. Kita tahu berbagai media tersebut tidak akan bisa menggantikan secara 100%. Akan tetapi dengan media-media tersebut kita bisa menjadi masyarakat yang tertib terhadap pemerintah yang tentu bermanfat bagi keselamatan diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi.

Lebaran kali ini tanpa mudik. Baik , tidak masalah. Yang penting paket internet masih bisa dikuras untuk membantu kelancaran silaturahmi ini.