Senyum yang mengembang dan manis dipandang setiap kali kumelihat dirinya. Wajah cantik berbinar binar di setiap harinya. Hampir tak pernah kulihat cemberut di raut sahabatku yang satu ini.

Sri panggilan kesehariannya, baik di tempat kerja maupun di rumah. Sebagai abdi negara yang penuh dedikasi, Sri jarang sekali pamit atau mohon ijin untuk tidak ke tempat kerja. Sakit pun dia nekad berangkat sekiranya dia masih mampu menahan rasa sakitnya. Sri memang sosok abdi negara yang setia.

Hasil pekerjaannya selalu rapi. Anak didiknya sangat sayang kepadanya karena dia memang pandai mengambil hati. Mereka akan merasa rindu bila tidak ketemu dengan Bu Sri sehari saja. Sehingga tak heran jika Sri memang seorang guru yang diidolakan para siswa - siswinya.

Sri, selain seorang guru yang berprestasi dia juga seorang atlet tenis lapangan yang sering meraih kejuaraan. Menang di tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, bahkan di tingkat propinsi. Baik dalam ajang kedinasan maupun di luar ajang kedinasan.

Suatu hari Sri mohon ijin tidak masuk kerja. Setelah kutelusuri ternyata dia sakit dan opname di rumah sakit. Sampai tiga hari belum juga dia muncul di tempat tugasnya. Banyak teman, handai taulan, sahabat dan keluarga semua saling bergantian menjenguknya, guna memberi support dan doa semoga Sri lekas sembuh.

Semua berharap di hari berikutnya kita ingin mendengar berita tentang kesembuhan Sri. Namun ternyata Allah SWT berkehendak lain. Sri berpulang ke Rahmatullah. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Semoga Husnul Khotimah. Aamiin aamiin aamiin Ya Robbal'Aalamiin.

Sahabat sejatiku, semoga engkau damai di sisi-Nya.

Pesan manismu tetap menjadi semangat hidupku.

Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini.

( Cla.X.03022020 )