ALI SANTOSO

Saya Ali santoso Kelahiran kota Lumajang Jawa Timur 4 februari 1973 Menikah dengan Yully Rachmawaty Pernah belajar di Ponpes : - Sidogiri ...

Selengkapnya
Navigasi Web
POST WEDDING DI ISTANA KESULTANAN DELI

POST WEDDING DI ISTANA KESULTANAN DELI

POST WEDDING DI KESULTANAN DELI

Bismillahirrohmanirrohim , 15 januari 2020 saya mulai menulis di gurusiana .Dengan bermodalkan tabA8 yang sudah retak dan sering mati tiba tiba, tak melemahkan langkah saya untuk berbagi bacaan untuk umat diseluruh jagad ini. Waktu itu kami berangkat bertiga ke Medan Sumatera Utara bersama Istriku Yully Rachmawaty dan pak Syaripudin (Adan ). Keberangkatan ke sana dalam rangka Sharing and growing together motto organisasi profesi guru yang saat ini sedang diperhitungkan oleh kaum pendidik di Swarna Dwipa negara ini. STST (school to school training program) andalan IGI DKI Jakarta. Program ini hingga akhirnya membawa kami dan temen temen IGI bisa keliling ke setiap wilayah di seluruh Indonesia. Atas undangan bapak Moel Harahap kami datang . Beliau adalah Ketua IGI Sumatra Utara berharap para Trainer STST DKI dibawah kendali Mr MRD alias Danang Hidayatullah melatih para guru di Medan. Saat itu kami bekerjasama dengan sponsor tunggal” IMOO “ .

Kedatangan kami bertiga di bandara Kualanamo Medan disambut hangat oleh pak Moel , sahabat saya yang baik hati ini langsung tancap gas segera membawa saya ke Istana Kesultanan Deli . Di sana saya dan istri dibantu oleh pak Moel mmengelilingi istana Maimun dengan memakai pakaian adat Melayu Deli . Mbrebes mili rasanya saya ingin mengeluarkan air mata saat itu tetapi tertahan karena banyak orang yang melihat . Betapa bahagianya bercampur haru saat itu seolah olah kami berada diacara pesta pernikahan sendiri .Dulu kami menikah dengan sangat sederhana , hanya mengundang sanak keluarga dekat dan tetangga saja. Berharap suatu saat bila ada rejeki kami mengundang dalam acara resepsi pernikahan yang agak lumayan . Impian kami bisa memakai baju adat Minangkabau karena istri saya orang berdarah Minang. Mimpi tinggalah mimpi sampai saat ini masih belum terwujud acara tersebut. Meskipun sebatas berswafoto di saksikan roh roh leluhur raja raja dan pangeran kesultanan Deli , rasanya sudah cukup mewakili usaha saya dalam mewujudkan acara pernikahan yang sepertinya asli . Berkat jasa pak Moel serta disaksikan masyarakat Medan yang kala itu datang berwisata di Istana Kesultanan Deli, acara Post wedding Gus ALI dan Yully berjalan dengan lancar. Semoga acara post wedding dengan khayalan tingkat tinggi ini bisa membawa berkah menjadikan keluarga Sakinah Mawadah Warohmah , pernikahan kami hingga akhir hayat memisahkannya.

Biasanya setelah acara pernikahan pasangan pengantin diajak membelah durian , jangan salah penafsiran dulu yaa...belah durian yang saya maksud adalah ,” Durian Ucok “ . Ucok durian nama yang lagi viral di jagad indonesia ini. Bang Ucok sang pemilik lapak durian ini asal mulanya orang Padang yang melanglang buana mencari rejeki dengan menjual durian. Seperti biasanyalah orang Padang yang artinya “ Pandai Dagang “ hehehe mitos atau fakta ,..? Kenyataanya memang begitu. Dengan berbagai kemahiran dalam ilmu perdagangan , akhirnya bang Ucok mendeklarasikan dirinya supaya lapak daganganya lebih dikenal para pembeli, lahirlah dan muncul kata kata sebutan “ DURIAN UCOK MEDAN “ . Hingga detik ini tersohornya durian Medan dinamakan durian ucok. Padahal banyak berbagai jenis durian ditempat ini , kami bertiga menghabiskan tiga durian dengan rasa yang berbeda beda, ada yang manis sempurna warna kuning , rasa manis pahit warna putih didalamnya. Beginilah sesosok raja durian medan menghipnotis para pelanggannya sehingga sampai saat ini namanya masih berada dikelas nomer wahid untuk promo durian asal Kota Medan.

Selain mengunjungi Istana Maimoon kami juga diajak ke rumah Tjong A Fie (Aksara Tionghoa : 張阿輝) (Guangdong, 1860-Medan, 1921) adalah seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatra, Indonesia. Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan.Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Ma'moen Al Rasyid serta pejabat-pejabat kolonial Belanda.Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai "Kapitan Tionghoa" (Majoor der Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian. Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie sangat dihormati dan disegani, karena ia menguasai bidang ekonomi dan politik.Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api. (sumber : wikipedia.org). Semoga perjalanan telusur nusantara membawa misi STST DKI Jakarta ini menginspirasi kaum pegiat Literasi dijagad ini , Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereen Bun...

15 Jan
Balas

Terimakasih bunda Hani

15 Jan
Balas



search

New Post