Ali Mahsun

Pengabdi di MTs Negeri 1 Grobogan Jawa Tengah, mata pelajaran bahasa Inggris. Ingin mempererat silaturahmi, hubungi di [email protected] ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menaja Asa di Bukit Kamulyan (part 5)
Gambar (Hanya pemanis): www.livejapan.com

Menaja Asa di Bukit Kamulyan (part 5)

“As-salãmualaikum.” Seperti dikomando, kami mengucapkan salam hampir bersamaan.

“Wa-alaikum salãm wa rahmatullãhi wa barokãtuh.” Jawan beliau dengan ucapan salam yang lebih lengkap.

“Oh ya, mas dan mbak KKN. Silahkan duduk. Maaf, tempatnya berantakan.” Sambutnya sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

“Ga apa-apa, pak. Ini sudah lebih dari cukup kok.” Aku berjalan membungkuk menuju tempat duduk, dekat akuarium di sudut ruang tamu.

Sesaat kemudian, Ibu Kadus datang ke ruang tamu sambil membawa beberapa piring berisi gula aren dan kelapa, lengkap dengan teh hangatnya.

“Silahkan dinikmati, mas dan mbak. Cemilan khas desa kami.” Kata bu Kadus sambil menunju ke belakang.

Melihat “cemilan” berupa gula aren dan kelapa di hadapannya, Dita berbinar-binar matanya, menatap tajam ke arah makanan yang baru pertama kali dilihatnya. Di kampungnya, gula aren dan kelapa hanya digunakan untuk bumbu tambahan, bukan sebagai cemilan.

“Bagaimana cara makannya?” kata Dita setengah berbisik. Dia menyenggolkan ujung sikunya kepada Fatimah yang duduk di sebelahnya. Fatimah yang ditanya, merentangkan kedua tangannya ke ke depan, tanda dia juga tidak tahu.

Pak kaduspun tertawa, sepertinya beliau juga mendengar apa yang dia bisikkan ke Fatimah. Tanpa diminta, beliau menerangkan bagaimana menikmati cemilan khas kampungnya itu. Sambil mengambil sepotong gula aren di hadapannya, dia mencontohkan agar cemilan itu terasa nikmat di lidah.

“Ayo silahkan dinikmati. Kalian akan merasakan sensasi rasa yang tiada duanya.” Kata Pak Kadus seperti berpromosi.

Tertawapun pecah, serasa hilang semua beban yang ada. Hilang sudah perasaan sungkan yang sedari tadi menghinggapi kami. Pak Kadus, berkumis tebal melintang, dengan hidung mancung dan sorotan mata yang tajam, ternyata memiliki selera humor yang segar. Suasana yang tadinya kaku, menjadi cair. Burung kutilang yang tergantung di beranda depan Pak Kadus, menari-menari, sesekali bersiul-siul riang, seolah-olah ikut merasakan kebahagiaan yang tercipta di ruang tamu itu.

“Apa yang dapat saya bantu.” Tanya Pak Kadus, memulai pembicaraan.

“Begini pak, kami bermaksud untuk observasi lapangan tentang potensi-potensi apa yang dimiliki oleh desa ini.” Aku berperan sebagai juru bicara dalam kunjungan ini.

Sambil membuka catatan kecil yang kusisipkan di saku, aku mulai memaparkan program-program yang akan kami laksanakan selama dua bulan ke depan. Satu persatu aku menjelaskan bahwa kami diberi tugas dari kampus untuk ikut membangun dalam bidang sektoral maupun lintas sektoral. Pembangunan sektoral yang kami maksudkan adalah pengembangan potensi daerah berdasar sektor-sektor tertentu, seperti sektor sosial, pendidikan, pertanian daln lain-lain. Sedangkan pembangunan lintas sektoral adalah pembangunan dengan mempertimbangkan keterpaduan antara berbagai sektor yang tersedia di desa tersebut.

Tidak ketinggalan, akupun menjelaskan bahwa kedatangan tim KKN ke desa tersebut tidak disertai dengan dukungan dana dari kampus. Adalah suatu yang tidak mungkin, jika kampus dapat memberikan dana cukup untuk desa-desa yang ditempati praktikan. Di akhir paparanku, akupun menambahkan bahwa, kami hanya bisa membantu menggali potensi yang sudah ada di masyarakat untuk dikembangkan.

“Oh, begitu. Saya tahu itu, mas dan mbak.” Pak Kadus manggut-manggut tanda mengerti.

“Seperti yang sudah-sudah, warga desa ini selalu siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk bekerja sama membangun desa.” Lanjutnya seperti memberi harapan.

“Satu lagi Pak Kadus. Menurut keterangan Pak Kades kemarin malam, bahwa di dukuh ini terdapat penyulingan minyak Asiri yang berasal dari daun cengkih, ya pak? Aku bertanya sambil menunjukkan kliping reportase tentang minyak asiri yang aku ambil dari majalah lokal beberapa hari sebelum berangkat.

Tanpa sepengetahuan teman-teman, aku sudah mengumpulkan data-data tentang minyak asiri yang akan aku tulis untuk koran kampus.

Menjawab pertanyaan saya, Pak Kadus menerangkan dengan panjang lebar tentang asal mula penyulingan minyak asiri yang asalnya hanya satu buah, dan kemudian hari berkembang menjadi beberapa buah di kampung yang sama. Dari proses pengumpulan bahan baku sampai proses pemasarannya diterangkan semua, seperti tidak ada yang ketinggalan sedikitpun.

“Kancil kamu, Sun! Ternyata kamu sudah siapkan bahan untuk reportase, toh” Bisik Burhan sambil menginjakkan jempol kakinya di ujung kakiku. Seperti dia takut kedengaran Pak Kadus.

“Jangan khawatir, mas dan mbak. Disini masih banyak produk-produk unggulan yang masih bisa dibuat bahan laporan. Nanti akan saya terangkan satu persatu.” Pak Kadus berkata, seperti mendengar apa yang dibisikkan Burhan kepadaku.

“Tuh, kamu tahu kan? Masih banyak yang bisa dibuat sebagai laporan. Perkara saya sudah menang satu langkah dari kamu, ini urusan usaha kamu saja yang kurang.” Kataku sambil mengerlingkan mata ke arahnya yang duduk persis di sampingku.

Mendengar uacapanku baru saja, Pak Kaduspun tertawa, diikuti oleh teman-teman lain yang hadir di ruang tamu itu. Burhan yang merasa ditertawakan, tersenyum sinis tanda tak suka.

“Iya deh, Pak Kadus. Apa yang dapat kami buat untuk laporan lusa.” Dita yang sedari tadi sibuk dengan cemilan berupa gula aren gigit itu, menyela tanda penasaran.

Berlanjut...

Grobogan, 19072020

#Cerpen (5)

#tantangangurumenulis_19_gurusiana.id

By: Mistersun

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab Pak Mahsun. terus berkarya bersama gurusiana. Sukses selalu.

19 Jul
Balas



search

New Post