Kegiatan tingkat baca di negeri kita masih rendah sebagaimana yang diberitakan (SindoNews.Com 2 Okteber 2019) Menurut data UNESCO pada 2016, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Minat baca Indonesia berada di peringkat 60, hanya satu tingkat di atas Botswana, salah satu negara di Afrika yang berada di peringkat 61.

Terkait rendahnya minat baca di negeri kita, bakda subuh kembali sang ustad menggugah jemaahnya agar meningkatkankan kembali minat bacanya, fasilitas untuk itu sudah cukup baik di Masjid-Masjid juga sudah tersedia Perpustakaan, apalagi Pemerintah di setiap daerah menyiapkan Perpustakaan yang representatif, tinggal sejauhmana kita memanfaatkan buku-buku yang ada itu untuk dibaca. Usai memberi tausiahnya salah seorang jemaah bertanya kepada sang ustad tentang faedah membaca.

Sang Ustad menjawab bahwa faedah membaca buku sangat banyak sebagaimana yang diterangkan Al-Qarni dalam bukunya yang berjudul La Tahzan Jangan bersedih! Tahun 2005 pada halaman 539 menjelaskan faedah membaca itu banyak sekali, diantaranya melancarkan lidah, mengembangkan akal, menjernihkan pikiran, menghilangkan keresahan, memgambil pelajaran dari berbagai pengalaman, dan memetik nilai-nilai keutamaan. Itulah beberapa faedah membaca buku. Sang ustad pun mengakhri ceramahnya.

Tebing Tinggi, 17 Juli 2020.