Ujian Online sekarang marak tejadi, sebut saja ujian CPNS, UNBK, dan banyak sekolah untuk kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS) juga menggunakan ujian online. Namun, yang saya gunakan perbandingan adalah PAS menggunakan Online dan Non Online. apa yang menarik dari keduanya ??

Kegiatan PAS yang pasti dilakukan di semua sekolah, apabila dilakukan dengan paper test (test dengan menggunakan media kertas), persiapan harus jauh sebelum pelaksanaan ujian, dan yang membedakan dengan online adalah adanya kegiatan fotocopy naskah soal (wuiiih, butuh waktu dan biaya) dan so.. pasti kegiatan fotocopy ini tidak ada.

dalam kegiatan Paper test, terdapat proses pengkoreksian nilai yang cukup lama membutuhkan waktu (mungkin juga biaya, karena korektor ngemil jajanan), nah.. di paperless, proses koreksi secara otomatis dan nilainya juga otomatis, bahkan langsung disertai dengan analisis hasil jawaban siswa. wuiiiih.

Tapi,..

apakah semuanya paperless bernilai plus semua.. ?? nggak juga..

Paperless butuh modal awal yang cukup besar (namun cukup sekali diawal), yaitu untuk membeli server dan sarana jaringan yang mumpuni.

paperless butuh aplikasi untuk ujian, dan tenaga yang mumpuni untuk mengelola aplikasi tersebut.

saat ujian paperless butuh tenaga jaringan yang selalu siap dan tanggap apabila ada jaringan yang trouble.

Proses menginputkan soal dari paper ke digital harus hati-hati terutama yang ada gambarnya.

Yach... secara umum memang paperless test lebih bagus dari paper test, dan untuk penghematan waktu, biaya dan tenaga sebaiknya kita gunakan paperless test dengan segala persiapan yang matang pula.