Era DISRUPTIF, BAGAIMANA DENGAN DUNIA PENDIDIKAN
Saat ini banyak Ibu-ibu yang menanak nasi dengan menggunakan "Magic Jar", padahal dulu menggunakan "dandang", inilah pola Disruptif. Lho apa sich Disruptif itu ? kalau dilihat dari arti katanya "Mengganggu", lho padahal menanak nasi menggunakan "magic jar" khan tidak mengganggu. *lho kok jadi muter-muter*.
Okelah, apa itu Disruptif ? sebaiknya kita pahami dulu maknanya. era disruptif diartikan sebagai masa di mana bermunculan banyak sekali inovasi – inovasi yang tidak terlihat, tidak disadari oleh organisasi mapan sehingga mengganggu jalannya aktivitas tatanan sistem lama atau bahkan menghancurkan sistem lama tersebut.
kita lihat contohnya:
salah satu contoh ya.. memasak menggunakan "magic jar" tadi. contoh yang lain adalah Munculnya Gojek menggeser perusahaan taksi konvensional (bagi perusahaan taksi konvensional keberadaan Gojek merupakan "gangguan"). dan contoh yang lain lagi adalah Pengiriman berita, dulu menggunakan surat media kertas dikirim melalui kantor pos, sekarang bisa dengan Medsos (online).
So.. disruptif suatu keniscayaan !
Next.. Bagaimana dengan dunia Pendidikan ?
Perubahan adalah suatu keniscayaan, dan itu tidak mengecualikan pada dunia pendidikan, apalagi pada saat ini di Indonesia tampuk kepemimpinan di dunia pendidikan di pegang oleh generasi milineal yang sangat paham mengenai teknologi online.
Apa yang perlu kita perbuat ?
di Era Disruptif, bagi guru harus siap beberapa "persenjataan", dalam penulisan ini saya bahas 2 (dulu), yaitu :
1. Push Beyond Confort Zone (keluar dari zona nyaman). Up.. up .. Change... change.. be to better, itulah yang kita tanamkan pada diri seorang guru. Gangguan pasti ada namun kesiapan guru dalam menghadapinya menjadikan "gangguan" tersebut malah menjadi jalan kesuksesannya.
2. Develop Mental Model of Expertise (Membentuk mental model seorang expert). seorang expert tidak bisa dibentuk secara instan. untuk menjadi seorang expert haruslah punya motivasi yang kuat, banyak latihan, dan mempunyai jadwal yang jelas untuk melatih kemampuannya (disiplin).
THEN..
SIAPKAH KITA...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar