Ajarkan anakmu sesuai dengan zamannya
Pada hakikatnya seseorang dilahirkan ke dunia ini adalah seorang pembelajar, sebelum seseorang bisa berlari dengan sempurna pasti telah melalui repetisi dan tial and error dari yang dinamakan jatuh bangun serta merasakan dan tau apa arti ketika jatuh itu pasti sakit, tanpa disadari semua proses dari merangkak, berdiri, berjalan, dan hingga akhirnya bisa berlari itu dilakukannya adalah proses pembelajaran. Menurut Syaiful Sagala (61: 2009) pembelajaran adalah “membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan”. Dengan berjalannya waktu dari pernyataan tersebut bejalan garis lurus dengan pernyataan Ki Hajar Dewantara yang mengemukakan pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
Pada saat ini proses pembelajaran mengajarkan kita untuk lebih bersahabat dengan yang dinamakan "teknologi pendidikan". Yang dimaksud teknologi pendidikan adalah pembelajaran dan etika praktik untuk memfasilitasi dan meningkatkan kinerja belajar. Studi dan etika praktik tersebut dapat melalui penciptaan, penggunaan, pengaturan proses, dan sumber daya teknologi.
Teknologi Pendidikan merupakan percampuran dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan pengelolaannya. Teknologi Pendidikan bersifat abstrak atau tidak nyata. Dalam hal ini Teknologi Pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, mengelola pemecahan masalah yang mencakup semua aspek belajar manusia.
Teknologi Pendidikan juga merupakan suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam betuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Dengan adanya teknologi pendidikan proses pembelajaran dimasa pandemi yang kita kenal dengan sebutan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) saat ini sangat membantu dalam menyampaikan materi pembelajaran, tentunya dengan metode yang beragam. Dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat seorang guru tidak boleh egois dalam menggunakan metode yang ia suka melainkan seorang guru melaksanakan observasi lingkungan belajar siswanya, apakah semua siswa mempunyai gawai ? apakah terkendala dengan sinyal ? ataupun kendala kendala yang lainnya. Dalam proses pembelajaran banyak situasi yang dialami seorang guru baik dalam teknik pembelajaran hingga karakteristik siswa dan orang tua yang beragam. Dari berbagai macam karakteristik siswa seorang guru khususnya penulis terkadang menjadi peran antagonis dalam proses pembelajaran, sebab saat proses pembelajaran terdapat siswa yang membuat penulis jengkel, contoh hal kecil seperti terlambat dalam mengumpulkan tugas, saat itu penulis berfikir positif mungkin sedang dikerjakan ataupun sedang ada tugas dari mata pelajaran yg lain.
Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang amat mulia, sebab menjadi seorang guru itu adalah panggilan hati untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Seorang guru tidak bisa menentukan anak didik harus menjadi dokter, harus menjadi polisi, melainkan seorang guru hanya mengantarkan dan membimbing ke jalan yang menurutnya lebih baik, sebagaimana segaris lurus dengan semboyan yang diutarakan oleh Ki Hajar Dewantara "Ing ngarso sung tulodo", "Ing madyo mangun karsa", "Tut wuri handayani".
aliemurtadho
#bermainuntukbelajar
Referensi
Sagala Syaiful, 2009, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan: Pemberdayaan guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat dalam manajemen sekolah, Bandung, Alfabeta.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang bagus, ulasannya keren, mendidik anak sesuai zaman, Dan filosofi ajaran Ki Hajar Dewantara itu menjadi kuncinya. Salam kenal, sukses selalu. Saya ijin follow.
Salam kenal bu, sukses selalu buat ibu. Salam sagusabu lampung selatan