TantanganGurusianaHari Ke -17
TEMPAT BARU
Lisna yang tinggal di Sikabau pulang kampung, saat itu ia ada keperluan pulang. Ia berencana membersihkan rumahnya dan ladang yang terbengkalai. Ia sudah mengetahui kalau Niar di Jambi dan meninggalkan Fika di kampung. Lisna juga berniat untuk menjemput Fika dan membawanya serta ke Sikabau.
Lisna sangat sedih melihat keadaan Fika saat mereka bertemu. ia pun memeluk anak tersebut. Anak adiknya itu sudah kurus dan terlihat dari wajahnya kalau ia tertekan. Ia mungkin sangat rindu sekali dengan ibunya. Fika juga memanggil Lisna dengan sebutan Amak.
“Maafkan Amak ya nak. Amak terlambat menjemput Fika. Amak pikir, Amak Niar tidak akan lama di Jambi. Fika ikut Amak ya ke Sikabau? Fika sekolah di sana. Nanti Fika ketemu Uni Afri, Abang Manto dan Adik Liza”.
“ Ya, Mak. Saya mau”. Ucap Fika dengan lugu
Lisna mengurus pindah sekolah Fika. Ia pun meminta izin pada bibi untuk membawa Fika pergi bersamanya. Fika hanya menurut saja kemana ia akan dibawa. Ia pasrah apa yang ditentukan oleh keluarga terkait dirinya. Semoga saja hari – hari Fika ke depannya lebih baik.
Fika masuk ke sekolah SDN 02 Sikabau. Sekolah tersebut terletak 1 kilometer dari tempat tinggal Lisna. Anto suami Lisna yang bekerja menjadi sopir, pulang sekali seminggu dari Jakarta karena rute truk yang dibawanya adalah Padang –Jakarta. Muatannya kadang alat kebersihan rumah tangga, kebutuhan Pokok, dan lain – lain. Selain menerima uang yang diberikan suami, Lisna juga menambah usaha dengan membukat warung kecil untuk tambahan penghasilan hidup mereka. Lisna menjual Lotek, Lontong sayur dan juga minuman. Alhamdulillah cukup ramai warung dikunjungi pembeli karena lokasi tempat tinggal mereka berada di perempatan jalan Lintas Sumatera.
Fika pun mulai merasa betah tinggal di rumah tersebut. Ia punya teman baru. Wita, Fitri adalah teman- teman baru Fika. Mereka kadang bermain bersama sepulang sekolah. Bibi Fika pun mulai mengajari Fika mencuci piring, menyapu, menggosok pakaian, menyiram bunga. Bibi meminta Fika melakukannya setiap hari. Tujuan Lisna untuk mengajarkan Fika memiliki kecakapan hidup. Lisna juga mengajari Fika menggiling bahan Lotek, mengatur bumbunya agar terasa lezat. Bagaimana cara membuat kopi, teh, kopi susu. Semuanya secara perlahan diajarkan kepada Fika.
Sebelum pergi sekolah, Fika berkewajiban mencuci piring dulu. ketika selesai pembelajaran di sekolah Fika akan menjaga warung sebentar, lalu bermain. Malam harinya ia akan pergi mengaji di Mushola dekat pasar, tak jauh dari tempat tinggal mereka. Di hari Minggu Fika akan menggosok pakaian. Pada awalnya Fika merasa berat menjalaninya, namun lama kelamaan ia sudah terbiasa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu..
Keren Bu..