Tuhan, apakah aku bisa melewati hari-hari ini tanpanya? Dua hari ini hati ini gelisah tanpa tau kabar darinya. Aku berusaha untuk mencoba menahan diri ini untuk tidak menenyakan kabarnya lewat WA. Sejujurya perasaan ini sedih, sakit, dan ingin rasanya menangis. Aku berusaha untuk menahan semua asa ini. Aku harus sanggup menjalaninya tanpa kabar dari papi. Dia lelaki yang aku panggil papi. Dia sudah ku anggap bagian dalam hidupku. Walau sampai saat ini kami belum pernah bertemu secara langsung. Tapi asa ini seakan-akan sudah menyatu. Kami kenal melalui teman suami kedua ku.

#

Waktu itu rumah tangga yang kedua berakhir lantaran suamiku seorang pecundang dan pembohong besar. Rumah tangga ku yang kedua bertahan selama kurang lebih 6 bulan lamanya. Suami kedua ku kenal lewat media sosial. Dia berinisial S awal pertemuan mengaku seorang dua beranak 3. setelah pernikahan 3 bulan berlangsung akhirnya kebohongan itu terkuak. Dia ternyata seorang pembohong yang masih mempunyai istri dan 3 orang anak. Aku mendengar fakta itu kaget dan kecewa. Fakta itu aku temui sendiri dengan menyelidiki latar belakang suamiku yang mencurigakan melalui HP yang dimilikinya.

#

Ternyata suamiku di luar memang luar biasa . Ternyata dia play boy kelas kakap yang diincar perempuan parubaya yang kaya dan setelah mendapatkannya lalui di nikahi sirih termasuk aku. Istri yang di nikahi bukan berdasarkan cinta tapi berdasarkan harta. Hartanya dikit demi dikit di kuras. Alhamdulillah Allah masih sayang pada aku, Setelah aku tau kelakuannya langsung aku minta pisah. Sulit pisah dari dia karena waktu mendapatkan aku ternyata aku di magic. Aku berusaha untuk melepasnya magic dengan bantuan seorang ustad. Akhirnya aku bisa lepas dari lelaki pecundang itu.

Bersambung.....