GELAPNYA JALANKU

Sudah cukup lama kaca depan mobilku rusak kaca film-nya. Sehingga aku selalu kesulitan jika menggunakan mobil di malam hari atau di saat hujan deras. Pantulan cahaya lampu dari arah berlawanan langsung menyebar menyilaukan dan membuatku sulit untuk bisa melihat kondisi jalan.

Alhamdulillah, beberapa bulan lalu, walau kondisi keuanganku terbatas, aku memaksakan diri membeli dan mengganti kaca film mobilku. Tak seprti sebelumnya, kali ini aku menggantinya dengan warna gelap.

Toko penjual kaca film menyetujui tingkat kegelapan kaca film itu hanya untuk kaca samping dan belakang saja. Dan mereka dengan tegas menolak permintaanku untuk memasang kaca gelap juga dibagian depan. Akhirnya aku pun mengalah, kaca depan mobilku dipasang film dengan tingkat kegelapan 40 saja.

Waktu pun berlalu. Aku sudah lupa bahwa aku sudah mengganti kaca film mobilku.

Beberapa hari lalu aku bersama keluargaku pergi ke rumah adikku di luar kota Malam harinya aku baru pulang kembaki ke Jakarta. Saat melewati tempat-tempat perkampungan yang sepi, kadang tidak ada lampu penerangan jalan. Kondisinya terlihat sangat gelap bahkan menyeramkan.

"Bi, lampu mobil kita sudah dinyalakan belum sih?" Tanya istriku.

"Sudah Mi." Jawabku setelah mengecek menyalakan dan mematikan lampu. Sesekali aku aku memainkan lampu dim agar bisa melihat jarak jauh.

Setelah mengalami kesulitan gelapnya penglihatan di jalan pulang itu. Aku baru ingat, jangan-jangan, kegelapan ini karena kaca film gelap yang baru beberpa bulan kupasang ini.

Aku segera menurunkan kaca samping mobilku. Ahhh... Kami baru sadar, bahwa memang benar di luar itu gelap, tapi lampu mobil kami sebenarnya cukup mampu membuat terang jalan yang kami lalui. Tapi karena kaca mobil kami seluruhnya gelap. Maka kami mengira bahwa jalan dan seluruh kondisi di sekitar kami pun sangat gelap mencekam.

Aku segera mengucap istighfar dilanjutkan dengan kalimat hamdalah. Ahh .. rupanya yang gelap bukan jalanku, tapi rupanya hanya karena kaca film yang kupasang di mobilku.

Nah sahabat-sahabatku bagaimana denganmu? Pernahkah kalian mengalami peristiwa seperti itu?

Sahabat, pengalaman ini membawa beberapa pelajaran penting bagiku.

1. Kadang kita merasa hidup kita susah. Padahal hati kitalah yang sempit

2. Kadang kala kita merasa sulit menempuh jalan taubat, padahal kitalah yang enggan menyalakan pelita dalam jiwa.

3. Kadang kala kita begitu mudah menyalahkan orang lain. Padahal kacamata kitalah yang hitam, sedangkan wajah-wajah orang di sekitar kita sebenarnya begitu bening, tulus dan cerah.

4. Kadang kita butuh orang yang menasihati kita sedara paksa, seperti bapak penjual kaca film yang tak mau menuruti keinginanku itu. Kini aku baru menyadari kebenaran kata-katanya, "Kalau saya turuti keinginan bapak, nanti bapak bakal balik kesini lagi minta ganti kaca film yang lebih terang lagi."

5. Kita harus berani membuka diri, bahwa di luar sana, banyak orang yang punya pengetahuan lebih dari kita. Maka rendahkanlah hatimu dan terimalah setiap nasihat baik yang diberikan, walau saat itu kita masih merasa belum sependapat dengannya.

Ah, semoga renungan sebelum subuh hari ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Mari kita periksa kaca mata, kaca mobil, dan kaca hati dan kaca jendela rumah kita. Sudahkah kebersihan dan kecerahannya terjaga?Jangan sampai terjadi kita salah menilai orang lain, padahal kaca hati kitalah yang hitam, dan pengetahuan yang kita miliki belum mampu menjangkaunya kedalaman dan keluasan ilmu dan pengalamannya.

Barakallahu lana wa lakum.

Jakarta, 10 Mei 2022 9 Syawwal 1443H

Stangkai Kasih Putih *Alghie Suwandi*