DI GERBANG CAHAYA
DI GERBANG CAHAYA
#Tantangan Menulis ke-1
Perjalanan jiwa
Mengembarai belantara luka...
Mendamparkanku di pantai pasrah...
Ketika aku menyatu dengan butiran pasir
Rebah menyerah di bawah langit takdir
Kutemukan biruMu
Begitu lembut memelukku....
Aku kembali melangkah
Meretasi jalan penuh bara
Menerima berkali lagi sayatan belati...
Dari mereka yang tak pernah bisa mengerti...
Aku terus melangkah maju
Jatuh bangun menempuh jalanku....
Hingga ku tiba
Dan singgah di tepi telaga
Di sana...
Kau basuh hatiku dengan butiran tasbih...
Kau segarkan jiwaku dengan untaian tahmid...
Kau kokohkan langkahku dengan derapan takbir...
Dan kini....
Aku tunduk bersimpuh di bawah Panji
La Ilaha illallah...
Muhammad Rasulullah.....
Ku saksikan di hadapanku
Gerbang cahaya...
Putih...
Seputih setangkai kasih...
Yang Kau tumbuhkan dengan subur
Berkembang indah dalam jiwa ini....
Meski aku meragu...
Akankah ku mampu
Terus melangkah maju
Memasuki gerbang itu?
Setelah seluruh kakiku melepuh,
Jiwaku hangus terbakar dan hancur luluh...
Sanggupkah aku tetap menjadi
Stangkai Kasih Putih
Yang tlah Kau dzahirkan wujud
Dalam diri ini....
Aku...
Hanya bisa bersujud dan terus bersujud
Mereguk manisnya madu
Ketundukkan kepadaMu...
Di bawah gerbang cahaya...
Aku hanya punya,
Setangkai cinta...
DariMu...
UntukMu...
Allah....
Jakarta, 28 Juni 2020
Stangkai Kasih Putih
Alghie Suwandi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
bagus Pak
Alhamdulillah, terima kasih Bu Iwi
Kak ini tabungan puisinya udah banyak ya
Iya Bunda. Lumayan lah
Sudah bisa dibuat buku itu
Alhamdulillah, terima kasih Bu Iwi. Tapi, penerbit mana ya yang mau menerbitkan puisi saya :D
Subhanallah...bagus sekali puisinya pak penyair...
Alhamdulillah, terima kasih Uni hebattt. Barakallahu