Tempayan Retak Dari Persfektif Kekinian
Seorang Ibu yg sudah tua memiliki 2 buah tempayan yg digunakan utk mencari air, yg dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu.
Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yg satunya tanpa cela & selalu memuat air hingga penuh.
Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yg retak tinggal separuh.
Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya satu setengah tempayan...
Si tempayan yg utuh sangat bangga. Sebaliknya, tempayan yg retak merasa malu dan sedih akan kekurangannya, sebab hanya bisa memenuhi separuh dari kewajibannya.
Setelah dua tahun yg dianggapnya sbg kegagalan, akhirnya dia berbicara kpd ibu tua itu di dekat sungai...
"Aku malu, sebab airku selalu bocor melalui bagian tubuhku yg retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu..."
Ibu itupun lalu tersenyum sambil berkata: "Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yg kau lalui, namun tidak ada di jalur yg satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu. Setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih2 itu. Selama dua tahun aku bisa memetik bunga2 cantik utk menghias meja dan untuk aku jual sebagai tambahan penghasilan. Kalau kau tidak retak seperti itu, maka rumah ini tak seindah ini, sebab tak ada bunga..."
_Kita semua mempunyai kekurangan masing2, namun dengan keretakan dan kekurangan itu masih bisa menjadikan hidup kita bermanfaat..._
_Kita harus bisa menerima setiap orang dengan segala kekurangannya dan mencari yang terbaik dalam diri mereka.._
Sahabat sesama tempayan retak, semoga hari ini kita dapat menemukan apa-apa kelebihan kita. Dan jangan lupa mencari wanginya bunga2 di jalur yang sudah kita lewati…
Semoga kisah ini bisa membangkitkan semangat kita utk terus berbuat baik, walaupun dengan segala kekurangan & keterbatasan yg ada dalam diri kita. Marilah kita saling melengkapi untuk kebaikan bersama.Lapangkan hati untuk saling mengingatkan.n
Semoga bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar