Tidak dengan Hormat
Empang mulai bingung ketika diminta kepala sekolahnya untuk membina pramuka penggalang di sekolahnya. Kebetulan, Kak Su, pembina pramuka penggalang berhalangan hadir, sore itu.
"Adik-adik semua. Setelah kalian selesai latihan pramuka, nanti langsung bubar", kata Empang pebuh percaya diri kepada andikanya. Sementara Entun memberi isyarat kepada sang suami, bahwa jika membubarkan barisan, harus dikatakan tanpa penghormatan, lalu balik kanan dan bubar. Empang, mengangguk tanda paham.
"Tidak dengan Hormat, Bubar Grak!!" suara lantang Empang menggelegar. Bukannya bubar, seluruh anak didik pramuka tertawa terbahak-bahak. Tentu saja pembina lainnya juga tertawa terpingkal-pingkal. "Wis banter, kliru", kata Entun dalam hati menahan malu atas tingkah suaminya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya keren
Makasih bu
Wkwk... Yang percaya diri hehe...
Duh
Hehehe....
Hahahaha
Keren twitsnya senior
Makasih pak
Mantap pentigrafnya, pak. Salam sukses selalu!
Terima kasih atas atensinya bu
Lucu dan menghibur, alhamdulillah bisa senyum
makasih bu