Sebuah Takdir Hidup

#Tantangan 365 Gurusiana Hari Ke-215

#TantanganGurusiana

“Setiap orang tak akan pernah lepas dari takdir hidupnya. Hanya jika ia pandai bersyukur, maka ia akan menjadi orang berbahagia selama hidupnya”

Judul Buku: Atas Nama Takdir (Kumpulan Cerpen)

Penulis: Ahmad Syaihu dan Rahmatus Sakinah Dwiyanti

No. ISBN: 978-623-272-528-7

Editor: Khoirun Nisak

Tahun: 2020

Jumlah Halaman: vi, 82 hlm, 14,8 x 21 cm

Cetakan pertama, Juni 2020

Penerbit: CV. Pustaka Mediaguru

"Seramai apa pun orang membeli bakso saya, kalau sudah dengar iqamat, tanda mulainya salat berjamaah, saya langsung tutup dagangan bakso saya untuk melaksanakan salat berjamaah bersama imam,” kata Cak Thalib.

Satu kalimat dari penjual bakso yang ada dalam cerita pendek ini mengisyaratkan nilai religiuitas yang tinggi. Sebab, di tengah morat-maritnya ekonomi (kalangan bawah) ia tetap konsisten dan semangat untuk menjalankan ibadah. Ini adalah contoh cerita yang mengedepankan karakter positif tanpa mengurangi kewajibannya mencari naskah.

Dalam kumpulan cerpen ini, penulisnya memaparkan jalan hidup seseorang yang penuh berliku. Ada penjual bakso, tukang sayur, tukang pijat, tukan parker, tukang buah hingga tukang masak yang ikhlas dan bersyukur menjalani hidupnya. Setiap hari mereka harus menguras berkeringat untuk mencari sesuap nasi. Tetapi, tidak menanggalkan kewajiban lainnya sebagai hamba dan makhluk sosial.

Penulis menyajikan cerita pendek ini, seakan lahir dari pengalaman nyata sehari-hari. Sepertinya penulis ada hubungan sosial yang dekat dengan tokoh dalam cerita ini. Selain itu juga kisah-kisah keluarga yang mendorong kita untuk bisa menirunya. Sebab, juga kental dengan suasana keluarga yang harmonis dan agamis.

Konflik dalam beberapa cerpen ini juga mewakili realitas persoalan yang terjadi di masyarakat. Penulis berusaha menyajikan kisah yang menggugah hati dan akhir cerita yang indah. Meski dramatis. Kisah seseorang yang hampir putus asa dalam menapaki takdir menjadi contoh konflik yang menggambarkan realitas hidup. Ketika pedagang kaki lima yang kesulitan mendapatkan pelanggan, hingga membuatnya kadang merasa tidak mendapatkan takdir baik. Tetapi, penulisnya menceritakan suatu ending yang menarik dan rasional. Kisahnya berakhir dengan indah.

Kumpulan cerita ini mengupas aspek sosiologis dan psikologis dari tokohnya. Secara sosiologis, setiap tokoh selalu ditampilkan dengan karakter mayoritas masyarakat Negara kita. Sopan, rajin, baik, pekerja keras, dan karakter baik lainnya. Dalam konteks kehidupan keluarga, juga disajikan cerita dari keluarga yang romantis, tidak ada konflik yang menyebabkan hal buruk.

Perpisahan saa seorang anaknya yang pergi untuk menuntuk ilmu adalah cerita menarik yang mengurasi energi psikis. Kasih sayang dan rindu seorang ayah menjadi nilai yang patut diteladani.

Buku ini menarik untuk dibaca dan ditelaah nilai-nilai karakternya, terutama dampak positif dari hubungan sosial setiap episode ceritanya. Lebih apik lagi, kisah ceritanya melambangkan realitas kehidupan di masyarakat perkotaan yang harus keras berjuang untuk sebuah takdir hidup.