Langit Legam (Antologi Puisi Samudra dan Langit Biru)
Langit Legam (Antologi Puisi: Samudra dan Langit Biru)
Pada malam yang temaram
Kupikat cendayan meski jauh dipandang
Walau sepucuk asoka tak rindang
Gemetar jiwa tetap teradang
Pada langit malam yang legam
Kukabarkan rindu yang tersulam
Walau jingga mega mulai hilang
Meski rembulan terhalang bayang
Seruak rindu tersibak bungkam
Hanyalah gerigil belulang membatu
Tak berucap kata yang kelu
Sebab terjajah secawan rindu
Langit malam melarut bisu
Hitam legam menyatu padu
Cita tetap tersemai meski langit harus legam
Cin, ini aku!
Sumenep, 14 Agustus 2020.@lee
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren.. Pak Ali puitis juga ya..
makasih
Hebat pak...sukses selalu
Makasih bu
Wow....Keren pak.
Makasih
Mantap
Mantul pak
makasih bu
Keren Pak.
Makasih
Joss tenan...
Makasih bu
Mantap Bapak soal literaai
Kabar rindu yang tersulam puisi yg apik keren
Makasih bu..
Top...Ustadz... Pengin bisa nulis seperti panjenengan...
Masih belajar....dan mari belajar di kelas kami
Cara nya ustadz...?
081703181191
Dapet banget romantisnya pa. Keren.
Makasih bu