Bermain Kelereng Bersama Siswa
Bermain Kelereng Bersama Siswa
Pagi ini, aku melihat anak-anak (siswa) kelas rendah, kupikir kelas 3. Maklumi saja, aku tidak menghafal kelas mereka. Disamping aku mengajar di kelas 5, sepertinya juga susah menghafal.siswa sebanyak kurang lebih 450 anak. Yang kulihat hanya kebahagiaan mereka. Kebahagiaan bermain bersama pada saat sekolah masih sepi, tentu sangat pagi hari. Belum banyak siswa lain yang datang. Tapi, aku telah tiba di sekolah, bahkan sebelum mereka datang.
"Ada apa ya kok rame," tanyaku singkat.
"Maen kelereng pak" jawab sebagian anak.
"Oh...bapak ikut maen ya..." pintaku
Diberinya aku sebuah kelereng yang terbuat dari kaca itu. Mulailah aku memainkannya. Sambil memperhatikan cara bermain mereka. Tampak sangat senang mereka memainkannya. Akupun mendapat giliran melakukan "tembakan" menuju kelereng lawannya. Mengingatkanku semasa kecil. Seusia dengan mereka. Alam bawah sadarku berjalan cepat menuju kebahagiaan saat itu. Saat aku masih kecil.
Perlu diketahui, kelereng juga disamakan dengan sebutan keneker, kelici, guliyang bemakna bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya setengah inci atau 1,25 cm dari ujung ke ujung. Disampig untuk bermain dengan bentuk permainan tertwntu,kelereng kadang-kadang dikoleksi, baik untuk mengenang masa lalu, maupun sekedar senang dengan beragam warna dan nilai estetikanya.
Ada beberapa jenis permainan kelereng yang sering dijumpai, diantaranya pot-potan (garis persegi) dan dekat-dekatan. Akan tetapi sasarannya sama yaitu mengarahkan kelereng penembak menuju kelereng target. Untuk pot-potan permainanya adalah membuat gambar persegi yang diantara titik bidangnya diletakkan kelereng kita dan kelereng lawan. Dan selanjutnya saling mengeluarkan kelereng yang ada dalam persegi tersebut. Dan jika keluar dari persegi maka kelereng tersebut akan menjadi hak milik sang penembak. Jika si penembak mengeluarkan dua afau lebih kelereng yang ada di dalam garis persegi itu, maka semua kelereng itu menjadi haknya.
Selanjutnya adalah cara bermain dengan membuat lubang kecil yang dangkal seperti sebesar separuh bola tenis. Setiap pemain melempar adu dekat ke lubang itu. Yang paling dekat memulai duluan. Di tembak dimulai dari lubang menuju sasaran kelereng lawan. Jika mengenai sasaran, maka kelereng iti menjadi hak si penembak. Begitu seterusnya secara bergiliran.
Permainan tradisional inilah, sepertinya saat ini kurang populer dimainkan anak. Makanya setelah melihat anak-anak bermain, aku langsung tertarik untuk ikit bermain.
Setelah kupikirkan, ternyata kelereng bukanlah permainan semata. Permainan ini banyak mengandung manfaat yang bisa dipetik, yaitu:
1. Santai dan terkendali
Bermain kelereng sangat menyenangkan bagi anak. Kesenangan inilah yang memunculkan unsur relaks yang membantu anak untuk menikmati bermain tanpa beban. Dengan demikian, ada kesempatan membentuk energi baru pada saat belajar d kelas. Pikiran dan perasaan menjadi relatif tenang.
2. Melatih Kemampuan Motorik
Kegiatan-kegiatan dalam permainan ini, seperti melempar, "menembak" dan atau menyentil kelereng, dapat melatih keterampilan motorik halus dan kasar di usia sekolah. Semakin baik kemampuan motorik, koordinasi visual, pikiran, perasan dan konsentrasinya maka anak pun semakin mahir untuk "menembakkan" kelereng-kelerengnya. Kondisi ini dapat membentuk daya fokus anak lebih baik. Lebih cermat dan teliti dalam memilih sasaran.
3. Melatih Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif anak dapat distimulasi dalam permainan kelereng ini. Setiap anak yang ingin memenangkan permainan ini, harus memecahkan masalah dan menggunakan strategi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Keterhubungan daya pikir anak dalam memecahkan rekor untuk berhasil menjadi keniscayaan dibutuhkan dalam permainan ini. Maka semakin terlatih berpikir untuk menanh dengan cara yang baik akan membentuk kemampuan kognitif yang baik.
4. Kemampuan Bersaing Sportif
Permainan sangat transparan, sehingga sportifitas dapat dijunjung tinggi dengan baik. Keberhasilan anak menjalani suatu teknik dan memenangkannya adalah kebahagiaan bagi mereka. Apalagi memperoleh tanggapa positif dari para lawannya merupakan hadiah tersendiri bagi anak tersebut. Adanya perasaan bersaing di usia sekolah sangat penting untuk membentuk perasaan harga diri. Di sinilah daya saing sehat muncul untuk menjadi yang terbaik.
5. Interaksi Sosial yang Baik
Yang paling penting dari kegiatan bermain adalah bagaimana anak mampu menjalin pertemanan dengan kawan mainnya. Dalam permainan kelereng ini, teman adalah sesuatu yang harus untuk dipenuhi. Tanpa teman, permainan ini tidak menarik dimainkan. Atau bahkan tidak bisa dimainkan dengam seru. Interaksi sosial yang terjalin akan menguatkan peran manusia sebagai makhluk sosial.
6. Melatih sifat Jujur
Anak juga punya kesempatan mengembangkan karakter dan kepribadian yang positif ketika bermain. Dalam permainan ini, kejujuran sangat dibutuhkan. Apalagi pemain dalam permainan ini relatif banyak, setidaknya lebih dari dua anak. Permainan ini dapat dikontrol oleh lawan mainnya, sehingga kemungkinan curang sangat kecil. Maka kejujuran lebih memungkinkan untuk ditegakkan. Karakter ini sangat penting terbentuk dalam diri anak.
7. Melatih Kecermatan dan Ketelitian
Kecermatan dan ketelitian adalah sesuatu penting dalam bertindak dan berbuat sesuatu. Permainan ini dapat melatih otak anak menjadi lebih cermat dalam bertindak dan menjadi lebih teliti dengan hal-hal yang telah dilakukan. Dengan cara memikirkan langkah-langkah yang harus diambil dengan kondisi yang sedang dialami saat bermain. Setiap anak memiliki kecermatan dan ketelitian yang berbeda, maka semakin cermat dan teliti biasanya semakin banyak peluang memenangkannya.
Permainan kelereng ini relatif aman dan menyenangkan. Oleh karena itu, banyak anak yang menyukainya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar