Ali Harsojo

Saya adalah pribadi yang sangat sederhana dilahirkan di kota kecil Sumenep, Madura. Suka berkolaborasi dan bersinergi. Selalu ingin mencari tahu setiap ilmu yan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ayah, Pahlawan Keluarga yang Rela Menderita
ilustrasi: pikiran-rakyat.com

Ayah, Pahlawan Keluarga yang Rela Menderita

 

Ali Harsojo, M. Pd.

SDN Pajagalan 2 Sumenep

 #lombafebruari2021mediaguruid

Tidak ada seseorang di dunia ini yang ingin hidupnya sengsara. Semua ingin menjalani hidup dengan bahagia dan sejahtera. Namun, manusia hanya bisa berencana. Takdir hidup merupakan kuasa Allah, Tuhan  Yang Maha Pencipta.

Masih ingat benar prinsip yang sering dikatakan Rama, panggilan saya kepada Ayah. Beliau tidak mau makan selagi anak dan istrinya (Emmak) menyukai makanan itu. Beliau selalu mencuci piring setelah selesai makan dan mencuci baju sendiri setelah dikenakan. Lebih dari itu, yang saya kagumi adalah kesabarannya yang luar biasa. Bekerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami. Nilai inilah yang tidak pernah luput dari penyaksian saya semasa beliau masih hidup.

Takdir Ayah, memanglah menjadi hambaNya yang memiliki keterbatasan. Tidak memiliki ijazah SD pun, apalagi kecakapan khusus. Beliau adalah pemuda desa seberang yang menikah dengan Emmak saya. Tetapi keteguhan dan tanggung jawabnya terhadap keluarga sangat besar.

Pekerjaannya melaut, menangkap ikan dengan perangkap dari rautan bambu yang ditali berjejer. Memasang perangkap di muara sungai agar udang, kepiting, dan ikan bisa masuk ke dalamnya. Rama menunggui sepenuh malam. Di bawah langit malam yang gelap, cuaca laut yang dingin, dan bahkan hujan menerpa, Ayah tidur di sampan (perahu kecil) menjaga perangkap ikannya. Suasana yang mencekam di malam larut, tidak pernah dihiraukannya. Pagi hari, hasilnya menjadi bekal hidup kami, cukup sehari saja.

Tetapi, roda takdir teruslah berputar. Berbekal doa dan keyakinan, Ayah diajak seorang karyawan perusahaan yang kasihan kepada beliau. Ayah memelas agar bisa diterima bekerja. Tangis Ayah dan Emmak dikabulkanNya. Ayah dipekerjakan sebagai babu atau pembantu rumah tangga Direktur Utama perusahaan itu.

Ayah harus menyapu dan mengepel lantai rumah, membersihkan rumput pekarangan rumah yang lebar, serta mengurusi hewan piaraan sang Direktur. Bahkan, Ayah seringkali mengambil sisa makanan (yang belum habis dimakan) sang juragan untuk kami makan. Air mata saya seakan belum reda, jika mengingat keadaan keluarga kami waktu itu.

Bayaran Ayah sangat kecil. Lebih besar melaut. Bekerja sebagai babu dan tanpa ijasah, nyaris nama Ayah tidak ada hitungannya di kantor. Asal bekerja sepenuh hati tanpa tahu berapa rezeki Allah yang akan diterima.

Allah SWT memberi kemudahan, sebagai keajaiban bagi Ayah. Ayah diminta untuk mengikuti pendidikan kejar paket A setara SD. Dengan kegigihannya, beliau tak pernah menyerah. Perjuangan dan pengorbanannya hanyalah untuk kesejateraan keluarga. Ayah mulai masuk menjadi karyawan tidak tetap, berbekal ijasah terendah itu. Penderitaannya sebagai orang bawahan makin terasa, ketika menyaksikan para tamu perusahaan sedang makan bersama direktur.

Di luar dugaan kami, ketekunannya menjadi penilaian perusahaan. Hingga Ayah diangkat menjadi karyawan tetap dengan pangkat dan jenjang terendah, pesuruh. Takdir hidup Ayah semakin membaik. Puncaknya, Ayah dipindah ke kapal laut milik perusahaan yang digunakan untuk mendistribusikan barang. Entah bagaimana terjadi, Ayah diminta untuk mengikuti pelatihan berlisensi menjadi awak kapal, beberapa bulan. Menjadi juru masak (koki) adalah “jabatan” Ayah di kapal.

Tak bertahan lama, ayah dipindah ke Rumah Sakit milik perusahaan. Sebab, Ayah tidak bisa makan selama berlayar, penyakit pusingnya melanda. Derita dan nestapa di kapal menjadi tangis haru Emmak. Ayah hanya bisa memasak untuk awak kapal, tetapi beliau tidak makan. Menghindari muntah, mabuk. Hingga berhari-hari di tengah lautan, beliau hanya minum dan makan roti. Tak heran, setiap pulang dari berlayar, beliau tampak kurus dan lemah. Tangis keluarga pecah, menyaksikan kondisi fisik beliau yang kurus kering.

Saya menyaksikan perjuangan beliau sejak duduk di bangku sekolah dasar, hingga dewasa. Memahami betul prinsip dan karakternya. Tabah, sabar, tekun, pekerja keras, dan memiliki daya juang yang tinggi adalah teladan bagi saya, juga keluarga. Beliau adalah pahlawan keluarga yang rela dan ikhlas menderita agar anak-anaknya tidak mengalami penderitaan yang sama. Terima kasih, Rama. Semoga menjadi jariyah semua pengorbanan Rama untuk keluarga.

Tentang Penulis

Ali Harsojo, lahir pada tanggal 18 Januari 1978 di sudut kota kecil paling timur pulau Madura, Sumenep. Ia adalah alumni Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya pada tahun 2013. Saat ini, Ia mengajar di SDN Pajagalan 2 Sumenep. Aktif dalam kegiatan literasi dan tergabung dalam beberapa komunitas literasi: Mediaguru Indonesia, Rumah Literasi Sumenep, Gladhi Kusuma Jatim, FSG Sumenep, Kata Bintang, GupenS, GLB dan Komnasdik Kabupaten Sumenep. Belajar menulis di surat kabar lokal, media online, majalah literasi dan beberapa buku antologi.

Ia lolos di beberapa Lomba Antologi Media Guru Indonesia. Pemenang Lomba Antologi Mediaguru Selamat Datang Mas Nadiem tahun 2019 hingga Warna Kasih Ibu (Januari 2021). Buku pertamanya adalah Samudera Inspirasi di Facebook (Pustaka MediaGuru) yang diluncurkan bersama pada acara Gebyar Literasi dan Temu Penulis Nasional tanggal 20-21 Mei 2017 di Kemdikbud Jakarta. Buku solo berikutnya adalah Bedah Literasi Kelas (Catatan Literasi Pak Guru) dan Model Konstruktivistik dalam Pembelajaran Menulis Laporan dan Novel Anak: Dio Si Penggalang.

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kreennn Pak Ali.., perjuangan Rama sungguh sangat luar biasa, terharu kumembacanya. Smoga bliau ditempatkan di surgaNya...Dan....Insya allah tulisan ini menanG

03 Feb
Balas

Masya Allah... Lusr biasa perjuangan Rama.

02 Feb
Balas

Makasih bu Emi

02 Feb

Luar biasa Pak. Semoga dimudahkan

01 Feb
Balas

Amin..terima kasih

01 Feb

Luar biasa. Saya salut dan terinspirasi kisah sang Ayah dan pak Alee Harsaja sendiri yang banyak prestasi juga di Literasi. Semoga selalu sehat , sukses serta berkah. Salam khusus dari saya pak.

02 Feb
Balas

amin ra rabbal 'alamin. makasih bu

02 Feb

Masya Allah.. alfatihah untuk Rama.. mengalir air mata saye membace nye mas... Barokallooh

02 Feb
Balas

MasyaAllah..terima kasih y...

02 Feb

Wow... mantap sekali Pak Alee.... semoga sukses dan lolos lagi... cerita yang menarik...ayah memang luar biasa keren.. salam semangat.

02 Feb
Balas

Makasih bu

02 Feb

Kisah perjuangan seorang ayah yang sangat menyentuh hati. Baarakallaahu fiikum bapak Ali Harsojo

01 Feb
Balas

Makasih pak

02 Feb

Mantap benar pak Alee.

01 Feb
Balas

Makasih bu

02 Feb

Keren uladannya pak Ali semoga menang

02 Feb
Balas

Makasih bu..amin

02 Feb

Terharu membacanya. Saya yakin akan menang lagi. Semoga tambah sukses.

02 Feb
Balas

Amin..makasih

02 Feb

Catatan diwaktu kecil yang selalu membekas pada diri, salam sukses selalu Pak.

02 Feb
Balas

Makasih bu

02 Feb

Rama yang sangat sayang kepada keluarganya. Salam sukses selalu.

02 Feb
Balas

Amin..makasih

02 Feb

Luar biasa kisah perjuangan hidup Ayah... Semoga generasi Ayah melebih kesuksesan sang Ayah....

02 Feb
Balas

Amin..barokallah

02 Feb

Peejuangan seorang ayah yang luar biasa. Semoga dimudahkan dan lolos pak.

02 Feb
Balas

Amin..terima kasih

02 Feb

Zupet, Psk Ale.

02 Feb
Balas

Makasih

02 Feb

Takdir tak bisa ditebak. Haru baca kisah nya. Sukses...

03 Feb
Balas

Perjuangan ayah untuk anaknya, yang sukses . Keren pak.

02 Feb
Balas

Makasih pak

02 Feb

Mengharukan dan membanggakan

03 Feb
Balas

Mantap, Pak Alee. Emang Rama luar biasa...

02 Feb
Balas

Makasih.bu

02 Feb

Keren pak

02 Feb
Balas

Makasih

02 Feb

Hidup sang Juara. Kata Pak Mohamad Ihsan Lo lagi Lo lagi. Artikelnya Keren, bahasa lugas, enak dibacanya. Semoga jadi juara lagi Pak. Sukses selalu Pak Alee. Barokallah

02 Feb
Balas

Amin..barokallah..makasih doanya pak Ustadz

02 Feb

Masya Allah, ini tulisan membahana... Serasa ikut melaut bersama Rama...

02 Feb
Balas

MasyaAllah..makasih bu

02 Feb

Kisahnya menyentuh, yang membaca ikut terbawa, sukses Pak Alee ,moga menang ya

02 Feb
Balas

Amin..makasih bu

02 Feb

Ulasannya sangat menyentuh pak, layak masuk dalam 123 pemenang. Keren menewen. Sejak saya ikut lomba, nama pak Alee selalu menjadi pemenang...

02 Feb
Balas

makasih...smg bermanfaat

02 Feb

Mantap P Ali... Ceritanya mengalir....menyentuh hati. KerenSemoga sukses meraih juara

02 Feb
Balas

Amin..makasih y bu

02 Feb

Ok, ayah memang segalanya

02 Feb
Balas

Siap

02 Feb

Syukron

08 Mar
Balas

Syukron

08 Mar
Balas

Syukron

08 Mar
Balas

Masyaallah..... perjuangan sang ayah. Kermask "keren maksimal" tulisannya pak ale...

02 Feb
Balas

Duh..makasih

02 Feb

Mantab keren pak Alee, menginspirasi. Semoga lolos sebagai pemenang. Tetap sehat dan sukses selalu

01 Feb
Balas

Amin..terima ksih..barokallah

01 Feb

MasyaaAllah terharu membacanya, begitu berat pengorbanan sang ayah demi hidup anak istrinya, perih membayangkannya di hati.Keren menewen, predikat 123 terbaik bulan ini akan kembali disandang oleh pak Ali. Saya Bru mulai ikuti lomba bulan ini semoga bisa menulis keren seperti bapak

02 Feb
Balas

Amin yra. Terima kasih bu..masih belajar

02 Feb

Mantab sekali, semoga sukses.

02 Feb
Balas

Amin

02 Feb

Keren. Sangat menginspirasi. Bahasanya enak.. semoga saya suatu saat juga bisa..

02 Feb
Balas

Masih belajar bu

02 Feb

Cucok... Jadi teringat bapak saya apalagi ketika musim hujan kayak gini pasti beliau semangat Utk ke sawah, smg sukses mas bro

02 Feb
Balas

Duh..luar biasa

02 Feb

Baarokallah. Kesuksesan Mas Ali tentu tidak lepas dari kesabaran, dan kerja keras Ramanda. Dan sudah dipastikan doa dari ibunda tercinta. Salam takzim buat mereka, yang bisa melahirkan orang hebat seperti Mas Ali. Salam literasi dari pulau dewata, Bali.

02 Feb
Balas

Makasih..bu..sy kangen Bali

02 Feb

Kalau ke Bali suatu saat, monggo pinarak, Mas Ali

03 Feb
Balas

emot ka eppak dibi'

02 Feb
Balas



search

New Post