Galuh, Gajah Yang Lucu
Halo, namaku Galuh. Kata bunda, saat aku lahir diberi nama Gambi oleh ayah. Karena badanku gendut sekali. Tapi kakek tidak setuju. Kakek bilang Gambi itu terlihat kebarat-baratan. Aku tanya pada ibu, kebarat-baratan itu apa? Kebarat-baratan itu mengikuti perilaku dari negeri barat, jawab ibu.
Akhirnya ayah memberiku nama Galuh. Galuh itu kependekan dari gajah yang lucu. Lho kok bisa Galuh, bukan Galu? Biar pas aja, ujar ayah. Kan bisa juga lucuh, tambahnya. Ada-ada saja ayah. Dan semua anggota keluarga setuju, termasuk kakekku. Kakek beralasan menyetujuinya, sebab selain berarti gajah yang lucu, galuh dapat berarti perak. Senang rasanya mendengar alasan kakek ini.
Aku adalah gajah yang berasal dari Lampung. Tapi sewaktu umur lima bulan, aku dibawa ke Kebun Binatang Surabaya. Sekarang aku berumur lima tahun.
Siapa di antara kalian yang pernah ke Kebun Binatang Surabaya, akhir-akhir ini? Pasti akan melihatku. Karena aku lebih gemuk dibandingkan teman-temanku di kandang gajah.
Meski gemuk, gerakanku lincah. Aku tak mau duduk-duduk saja, sambil menikmati makan rumput dan tidur setelahnya. Aku suka berjalan-jalan mengitari kandang. Jika ada anak-anak manusia yang mendekati kandang, kusambut dengan ceria. Aku akan menggeleng-gelengkan kepalaku dan mengangkat belalaiku.
Kadang-kadang anak-anak itu, melempar makanan, berupa buah ke dalam kandang. Pawangku melarang mengambil makanan, lebih baik makan makanan yang telah disediakannya. Aku menurut saja. Karena aku yakin, pawangku lebih paham soal makanan yang baik buatku. Oh ya, nama pawangku adalah Mbak Sinta.
Dia baik hati sekali. Dia merawat semua gajah, termasuk aku dengan kasih sayang. Sebenarnya dia ini seorang dokter hewan. Karena dia suka akan gajah. Maka dipilihlah pekerjaan menjadi pawang gajah. Dia itu lulusan dari Universitas Gajah Mada di Yogyakarta.
Itu saja ceritaku. Jika kamu pergi ke Surabaya, mampirlah ke tempatku. Akan kusambut dengan gembira. Dan kamu bisa naik di atas punggungku, lalu berjalan-jalan mengelilingi kebun binatang bersamaku. Sungguh menyenangkan, bukan?
(cerpen untuk anak Kelas 4)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Enak dibacanya, anak-anak pasti suka
Terima kasih