AJUN PUJANG ANOM

Seorang guru yang sedang menikmati bagaimana bahagianya menjadi seorang guru....

Selengkapnya
Navigasi Web
Apa Arti Peringkat?
https://www.usatoday.com/story/news/nation/2013/11/21/college-grade-inflation-what-does-an-mean/3662003/

Apa Arti Peringkat?

Hari ini saya mau buat definisi-definisian ah. Karena yang nangkring di kepala pertama kali adalah "peringkat". Maka wajar jika "peringkat" ini saya ulik terlebih dahulu. Dan hasilnya seperti ini: "Peringkat adalah pencapaian terhadap suatu kualifikasi tertentu." Bagaimana bagus nggak? Jangan ngomong bagus duluan, teliti dengan baik pilihan kata yang saya gunakan. Apa sudah tepat apa belum. Jika ada yang bilang salah dan keliru. Saya tunggu koreksinya. Maklumlah ini kan baru belajar membuat definisi.

Tentu ada yang bertanya, "ngapain belajar membuat definisi, kayak nggak ada kerjaan?" Saya jawab pertanyaan pendek ini, dengan beberapa jawaban.

1. Betul, nggak ada kerjaan.

Hayo apa coba, jawaban yang lebih baik dari ini? Nggak ada kan. Orang yang nggak ada kerjaan itu pasti punya energi lebih. Makanya daripada sia-sia, ya harus didayagunakan. Kalau tinggalnya di desa, bolehlah cangkul-cangkul di sawah. Tapi jika tinggal di kota, apanya yang mau dicangkul? Karena kebetulan tinggal di kota. Maka saya harus putar otak untuk memilih aktivitas apa yang cocok di pagi hari, selain berolahraga. Dari putar otak sebentar saja, terbitlah untuk memilih kegiatan menulis. Mengapa memilih menulis? Jawabannya simpel. Habis dingin sih. Menulis adalah salah satu alternatif yang saya rasa lebih baik, dibandingkan hanya dibuat meringkuk saja.

2. Ikut-ikutan para ahli.

Apa memang sudah ahli? Nggaklah. Katanya ikut orang baik, itu hasilnya akan baik. Makanya daripada itu, saya ikut-ikutan mereka. Mereka sudah jelas baiknya. Kalau nggak baik, ngapain ribet buat definisi. Mestinya kan harus sekolah tinggi dulu, punya experience yang jelas, bergabung dengan komunitas tertentu atau apalah yang sejenis? Itu hanyalah seremonial belaka. Nggak penting. Masak orang awam, nggak boleh buat? Kejam dong, jika begitu. Betul nggak? Ya iyain ajalah daripada puyeng mikir.

3. Menunggu jam berangkat kerja.

Jawaban yang ketiga ini, anggap saja dibuat-buat. Kok bisa dibuat-buat? Nggak dibuat-buat gimana? Jawaban ini seakan melontarkan aura kesombongan, sok-sokan. Biar dipuji setinggi langit. Bisa menyempatkan diri di waktu yang mepet.

Demikianlah jawaban-jawaban saya, yang boleh dikatakan asal aja. Yang penting jawab. Seperti nggak pakai mikir. Ngapain mikir jawab saya. Lha wong buat definisi ini, sudah "nguras" tenaga. Kalau disuruh mikir lagi, kan habis tenaga saya.

Catatan:

Maaf ya, tulisan saya kali ini kebanyakan "kalau". Lain waktu, semoga saja tidak. Jika ya, tolong dimaafkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Biasa aja pak. Ini hanya sekedar humor di pagi hari.

09 Dec
Balas

Hahaha.. Gokil tulisannya

09 Dec
Balas



search

New Post