#H-194

Mungkin sebagian orang menganggap bahwa hewan yang bernama semut itu adalah kecil dan sangat lemah. Namun, di balik bentuknya yang kecil dan serba terbatas ternyata semut memiliki kekuatan sifat atau karakter yang luar biasa. Bagi seorang penulis, tentu saja kita bisa belajar dari sifat dan karakter semut yang mulia itu. Bagaimana seorang penulis bisa mencontoh karakter atau sifat semut tersebut?

Ada beberapa hal yg patut kita ambil pelajaran sebagai penulis dalam diri semut:

1. SEMUT TIDAK PERNAH PUTUS ASA

Coba bentangkan atau rentangkan tangan kita untuk menutup atau menghalangi jalan yg di lalui semut. Semut tentu saja tak akan putus asa, apalagi berhenti, namun semut terus mencari rute lain sampai ia menemukan jalan untuk masuk ke dalamnya.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari sifat dan tingkah laku semut bagi seorang penulis, kita tidak boleh berputus asa dalam belajar menulis atau berkarya menghasilkan tulisan yang bermanfaat. Jangan patah semangat dalam belajar menulis. Setiap kita mau menulis pasti atau pernah mengalami suatu rintangan. Rintangan itu bisa berupa "tembok besar" yang ada di hadapan mata sehingga kita tidak bisa berjalan di hadapannya. "Tembok besar" sebagai musuh itulah harus Kita lawan. Rintangan-rintangan itu bisa berupa sulitnya menemukan ide atau gagasan. Adakalanya ide datang secara tiba-tiba dan ada kalanya juga ide itu hilang seketika. Istilah ini sering disebut dengan "mental block". Kadangkala kita bingung harus memulai dari mana dan mau menulis apa. Ini disebabkan karena adanya pikiran-pikiran yang negatif dalam otak kita sehingga tidak ada keinginan untuk mencoba terus belajar menulis lebih baik lagi. 

Apapun rintangannya kita harus menghancurkannya dengan berbagai cara dan kemampuan kita untuk mendapatkan ide atau gagasan dalam membuat tulisan. 

Sudahkah kita memaksimalkan usaha dan kerja serta tak pernah putus asa dalam belajar menulis? (Bersambung)

Situbondo, 26 Juli 2020