Masa lampau dimana internet belum muncul dan berkembang jawaban pertanyaa yang dijadikan judul tulisan ini adalah tidak mungkin ada murid yang lebih pintar dari gurunya. Pada masa itu guru adalah tokoh sentral dalam pengajaran di kelas. Guru akan memberikan materi sedangkan murid menerima materi. Guru merupakan subyek dalam pengajaran sedangkan murid berada pada posisi objek dalam pengajaran. Guru sangat diagungkan,dihargai,dihormati dan disegani. Guru menjadi teladan bagi murid muridnya.Bahkan dalam istilah bahasa Jawa ada slogan guru adalah sosok yang digugu dan ditiru,artinya guru adalah sosok yang dapat dipercaya dan dicontoh. Anak didik percaya bahwa setiap guru pintar ,tau segalanya dan tak pernah salah.

Zaman telah berubah sejak kemunculan internet di jagad raya. Cikal bakal internet berawal dari kebutuhan militer Amerika. Sekitar tahun 1968 Amerika memulai rencana projek jaringan ( network) yang dinamakan ARPANET dengan tujuan untuk menghubungkan beberapa pusat penelitian yang tersebar di berbagai tempat terpisah. Pada tahun 1980 internet mulai memiliki acuan yang lebih jelas serta kondisi yang kondusif untuk tumbuh dan berkembang. Dan pada tahun 1987 berdirilah sebuah jaringan komputer yang dinamakan NSFNet dengan tujuan awal memberikan pelayanan di lingkungan institusi pendidikan. Setelah itu tujuannya berkembang menjadi jaringan lintas negara,lintas lingkungan dan akhirnya menjadi internet.

Saat ini di era digital internet sudah menjadi kebutuhan negara,instansi, dunia usaha dan individu dalam beraktifitas sehari-hari. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu Sangat cepat memungkinkan munculnya perubahan dalam ilmu pengetahuan serta munculnya temuan temuan yang baru dalam dunia pendidikan. Karena percepatan perkembangan ilmu dan teknologi ini pula lah yang menjadi dasar sering bergantinya kurikulum yang diberlakukan dalam pendidikan. Tahun 2013 kurikulum yang diberlakukan adalah kurikulum tiga belas atau kurtilas. Aspek aspek yang dinilai dalam kurtilas adalah aspek pengetahuan,keterampilan dan sikap. Aspek pengetahuan merupakan penilaian terhadap pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Sedangkan keterampilan penilaian yang ditekankan pada kemampuan anak dalam mempraktekkan materi yang sudah dipelajari. Adapun aspek nilai fokus pada pembiasaan karakter positif yang muncul selama proses belajar berlangsung. Dalam kurtilas guru berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Peserta didik diarahkan untuk belajar berfikir tingkat tinggi sehingga menemukan solusi terhadap masalah masalah yang timbul dalam proses belajar. Metode mengajar yang digunakan tidaklah tunggal hanya sebatas ceramah tapi lebih bervariasi dan saling melengkapi. Salah satunya adalah metode inquairy yaitu metode pembelajaran dimana siswa dituntut lebih aktif dalam proses penemuan dengn belajar sendiri dan lebih mandiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan masalah. Ketika siswa aktif belajar sendiri dan mandiri maka referensi yang mudah dan cepat didapat adalah melalui internet. Dengan internet peserta didik banyak mendapatkan informasi dan pengetahuan yang luas dan dalam. Bisa jadi pengetahuan dan pemahaman peserta didik lebih luas dalam memahami materi tertentu dibandingkan gurunya. Bisa jadi juga peserta didik menemukan hal baru dari proses pembelajaran yang menjadi informasi dan pengetahuan baru juga bagi gurunya.

Namun demikian sebesar apa pun manfaat internet tidak dapat menggantikan peran dan fungsi guru dalam dunia pendidikan. Karena internet hanya memberikan informasi dan pengetahuan yang luas serta beragam tetapi pembentukan karakter dan keteladan langsung hanya bisa dilakukan oleh guru dalam dunia pendidikan.