Jangan Berkelahi
#Tantangan Hari ke 132
#Tantangan Gurusiana
Jangan Berkelahi
Pagi 1 Syawal 1441 H, saat gawaiku telah terhubung dengan ibundaku. Kusapa dengan salam pembuka. Salam ku disambutnya. Terlihat wajah iba pada raut wajah yang kian menua, air mataku mulai tak terbendung lagi. Air matanya juga turut tertumpah dalam iringan suaranya memberi doa kepadaku. Doa itulah penguat batinku. Doa itu penyuluh hatiku. Doa itu bagai embun pagi yang memberi kesegaran. Doa yang tak pernah surut dari bibirnya. Doa yang menghapus laraku. Doa penawar lukaku.
Kuucapkan doaku untuknya, kuucap selamat idul fitri. Lalu dia meminta agar aku tidak mengkhuatirkannya. “Jangan risaukan emak, Mak ada di rumah. Di rumah kita dalam keadaan sehat. semoga dirimu disana juga baik, jangan berkelahi. Jaga dan rawat anak-anak dengan baik”. Kata ibundaku dalam tangisnya.
Kata “Jangan Berkelahi” ini adalah kata yang selalu saja ada sejak aku masih sekolah SD dulu. Kalimat singkat itu sekilas kadang kedengaran lucu. Sepertinya kalimat yang khusus kita lontarkan untuk snak-ansk yang madih kecil. Namun jika aku maknai kalimat singkat ini adalah memberi makna agar dimanapun berada hendaklah membina silaturrahim dengan baik. Dengan siapapun. Kata singkat ini memberi makna yang luas dalam pengertian sesungguhnya. Kalimat singkat itu pula yang mengajar aku untuk selalu mengalah, walau terkadang emosiku sangat memuncak. Kalimat itu pula yang mengajar aku selalu memaafkan dan selalu mengakui kesalahan.
Ibunda tak pernah bosan dengan kalimat itu. jika dulu diriku pernah dihina, lalu aku sampaikan kepadanya tetap saja pintanya “Jangan berkelahi”. Hingga hari ini I Syawal 1441 H kalimat itu masih ada. Terima kasih ibunda, aku akan selalu memaknai semua kalimat singkatmu dengan makna yang sangat luas dan dalam. Semoga Allah selalu menjagamu disetiap detik yang ibunda lalui. Salam sayang untuk ibunda Insan yang sangat Mulia dan istimewa.
Tg. Batu, 25 Mei 2020
Senin 14.40
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bun, Mohon maaf lahir dan batin
Sama bun saya juga mohon maaf lahir dan batin
Alhamdulillah ibundanya sehat...
Alhamdulillah. ini photo 1 tahun yang lalu
Alhamdulillah ibundanya sehat...
Selamat hari raya idul fitri bu,mohon maaf lahir dan bathin.
Iya bu sama saya juga mohon maaf lahir dan batin.