Anakku mandiri sejak balita... entah karena hasil dari didikan bapaknya atau... karena emaknya yang kemalasannya mencapai tingkat propinsi. 😽. Hingga suatu hari, saat aku tak enak badan (atau malas gerak?) Mereka berangkat sholat Maghrib berdua sajah di masjid depan rumah yang jaraknya ratusan milimeter. Masih kudengar suara kunci berputar, tiba-tiba...

Braakkk...!!!!

Ah... lagi-lagi kecelakaan, batinku. Hingga kudengar suara tangis anak perempuan,

"huaaaaa... ibuuu...."

:Astaghfirulloh....dede kah?"

Segera kuambil kunci dan berusaha secepat kilat membuka pintu. Sayangnya... lubang kunci itu terasa mengecil hingga si kunci tidak segera bisa memasukinya.

Ternyata benar, tetangga kesayanganku datang sambil menggendong anakku. Bersimbah darah. Seketika sakit kepalaku hilang berganti panik yang tiada tara.

Di rumah sakit. Karena luka yang sangat dalam, harus dijahit. Semakin kudengar doa-doa dari bibir kecilnya... semakin tak kuasa menahan air mata. Doa-doa itu terus ia ucapkan...

"Astaghfirulloh... Astaghfirulloh... Ya Rohman... Ya Rohim... Bismillahhirohmannirrohim... Allahumma bariklana fiimarojaktana wakina adzaa bannaar..."

🤭🤭🤭 kesedihanku berkurang... air mataku tak jadi menetes... aku tersenyum... tersenyum di atas penderitaan anakku. Aku baru tahu... ternyata doa mau makan itu bisa mengurangi rasa nyeri.

Dan begitu badan terasa nyaman, langsung cuzz... minta jalan-jalan. Dengan mata diperban, disamarkan dengan rambut indahnya... Aahh... benar-benar seperti bajak laut, tapi bajak laut yang baik hati seperti Jake ya... bajak laut yang suka membantu dan mengumpulkan koin emas.

Iya... anak-anakku memang anak-anak yang baik seperti Bapaknya. Mungkin kalau digambarkan aku adalah pemeran Kapten Hook..

Pojokan MANDAJBR

Rabu, 7 Oktober 2020