Masa di SMP memang masa yang paling lucu-lucunya. Masa di mana kita mulai mengenal cinta, meski hanya cinta monyet. Apalagi saat berkumpul dengan teman-teman, trus sang idola lewat di depan kita, wow... rasanya seperti berbunga-bunga. Padahal si dia nyapa saja tidak. Tapi kali ini yang kuceritakan bukan tentang cinta itu, beneran sumpah. Cuma tiba-tiba teringat saat yang begitu memabukkan. Haha...

Sore itu pulang ekskul bertiga bareng dua sahabatku yang kece badai. Sebut saja namanya mawar dan melati, ups kaya berita kriminal saja. Sore itu mereka digodain anak-anak nakal,sampai ketakutan. Dengan sigapnya ( =baca "manol") aku melindungi mereka sambil bawa batu besar yang diarahkan ke anak-anak nakal itu.

sontak mereka lari terbirit-birit,sambil teriak:

"wee....ayo mlayuuuu....sing elek ngamuk polae nggak digudoiii....."

( = "Heiii... ayo lariiii.... yang jelek marah gegara nggak digoda...")

Seketika itu dua sahabatku bisa bernafas lega. Begitu juga aku. Terasa lega bisa membuat rasa nyaman mereka berdua. Kami tersenyum bertiga. Iya tersenyum. Aku memang nggak pernah marah kalau ada yang bilang hitam atau jelek atau pun pesek. Bagiku itu bukan hinaan. Aku justru salut mereka berani jujur di hadapanku. Artinya mereka nggak harus ke dokter untuk memeriksakan matanya.

Aku bijaksana kan...🙈

Pojokan MANDAJBR

Rabu, 14102020