
BAPAKKU KEREN (Bagian 1)
Banyak yang bilang, kalau wajah dan sifatku mirip sekali dengan Bapak. Membayangkan Bapak yang rupawan, putih, sabar, pinter, sholeh, lucu, ramah, dermawan dan sifat keren lainnya, aku jadi tersenyum simpul. Bearti aku seperti itu juga dong. Ya Allah... bolehkah aku Ge-Er...
Padahal sih menurutku, aku tidak sabar sama sekali, tapi kalau semua bilang mirip, semoga menjadi doa dan menjadi mirip asli. Aamiin...
Bapak memang keren. Asli Sunda, tapi tidak malu belajar bahasa Jawa krama. Jadi bahasa sehari-hari di rumah bukan bahasa Indonesia, melainkan bahasa Jawa krama dan bahasa Sunda meskipun sedikit. Bapak tidak berani membiasakan ngobrol di rumah dengan bahasa Sunda terlalu banyak. Karena bahasa Sunda yang biasa dipakai Bapak adalah yang kasar. Bapak asli Bogor, kata Bapak yang memakai bahasa Sunda halus seperti saudara-saudara yang tinggal di Bandung dan Sukabumi. Kota lain yang menggunakan bahasa Sunda halus, aku tidak begitu paham.
Mulai kecil, tidak ada cerita jelek tentang Bapak. Menurutku keren semua. Aku bangga menjadi anak Bapak. Waktu genteng bocor, Bapak langsung naik ke atap, dan dalam sekejap masalah bocor beres. Waktu aku merengek menginginkan mainan kereta api, tapi Bapak tidak punya uang. Dengan luwesnya Bapak mengotak-atik mainanku, dalam sekejap pun mobil-mobilanku sudah berkaitan satu dengan yang lainnya, panjang seperti kereta api. Pokoknya Bapak jago apa pun, tentang segala macam listrik juga jago, pelajaran apa pun juga jago. Bahkan masalah dapur Bapak pun jago. Masakannya sangat menggugah selera.
Bapak juga sering mengajakku berkeliling kota dengan motor tuanya. Sepanjang perjalanan Bapak selalu bercerita dan mengajari aku segala rupa, mulai yang santai sampai yang serius. Mulai tentang keadaan sekitar, menyanyi, pemandangan sampai tentang Sholat, surat-surat pendek dan huruf-huruf hijaiyah.
Kadang aku tertawa sendiri kalau mengingat cerita tentang Bapak. Waktu itu usiaku masih 2,5 tahun. Ibu melahirkan adikku yang cantik sejagat raya. Bapak langsung memberikan ke asisten Bidan baju rok mungil berwana merah muda. Asisten Bidannya sempat protes:
" Pak, anaknya baru lahir lho... kok sudah diberi rok?"
Bapak pun menjawab:
"Iya Bu, supaya tidak sama dengan ibunya"
Langsung kugigit tangan Bapak,karena menggoda ibu. Padahal aku tahu Ibu tertawa saat digoda. Hingga akhirnya... adikku sekarang genit dan manja sesuai dengan doa Bapak. Bahkan warna kesukaannya pun merah muda. Semua barangnya berwarna merah muda. Warna yang kata Bapak, cewek banget. Nggak kayak Ibu yang suka warna biru. Tapi semenjak menikah, ibu di "paksa" suka warna merah. Agar agak cewek kata Bapak. Padahal Ibuku asli cewek, Bapaaaaakkk.........
Bersambung...
Tunggu kelanjutannya ya...
Adaptasi cerita jowo tole
Pojokan MANDAJBR
Senin, 12102020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, bapak yang keren. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih bunda... salam literasi...
Keren... Lanjutkan k"k...
maaci dek...
Keren
Makasih dek...
Ain penyabarr....?? Iyo Tah.......?
Haha... dimana ada kata-kata penyabar mbak? Itu pasti fitnah...
Ku suka gaya nulismu Kak..renyah tapi bukan kripik..sedap tapi bukan mie..gurih tapi bukan snack..nagih tapi bukan candu...pokoke Ai laik epriting yu ret
Ow... maaci dekgaj... aku jadi melambung nih...
oalaahh ini aa pov
Ini adaptasi dari karya aa yg bahasa jawa... aku menunggu siulanmu dek...
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Makasih
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Waduh....waduhhhhhhLanjut ken
Selamat menikmati dek