Adek Manja
"Mi, kok adekmu mau jadi bapak..."
Ucap Ibu sambil berkaca-kaca. Aku mengelus punggung tangannya sambil berkata:
"Memangnya kenapa Bu, bukankah adek memang sudah layak jadi Bapak. Adek sudah dewasa, sudah kerja, Bu."
"Tapi adekmu kan anak bungsu, bagaimana dia bisa jadi Bapak".
Kaca-kaca itu akhirnya pecah menjadi sebuah tangis. Kupeluk Ibu, sambil mencoba menenangkan hatinya:
" Tidak apa-apa Bu. Ibu doakan adek terus. Adek itu meski sampe tua jadi kakek juga tetep bungsu kok Bu".
Ibu segera melepas pelukanku,
"Kamu ga ngerti perasaan Ibu."
"Ngerti kok Bu, sabar ya. Adek sudah bukan waktunya dimanja"
Mendengar jawabanku, bukannya mereda, tangis Ibu makin menggelegar meski tak sampai meretakkan dinding rumah tuanya. Di sela tangisnya Ibu masih sempat berkata:
" Bukan Ibu yang memanjakan adekmu. Tapi kamu. Sampai kuliah, kalau adek pulang,makan adek masih kamu suap. Kuku adek kamu yang potong, baju adek kamu yang setrika. Kamu terlalu memanjakan adek. Trus sekarang bagaimana ini. Istri adekmu mau melahirkan, apa bisa adekmu jadi Bapak"
Aku tersenyum geli di samping Ibu. Mungkin memang seperti itu kodrat seorang Ibu. Kadang khawatir tentang masa depan anaknya, menganggap anaknya selalu anak-anak meski telah beranjak dewasa. Padahal adek ragil kuningku itu hanya manja waktu kecil saja, itu pun hanya ke aku. Ke kakak yang lain dia cenderung cool. Begitu lulus kuliah dan kerja dia sangat dewasa dan bijaksana. Seringkali aku yang minta nasehat ke dia.
Hari ini adek ulang tahun yang ke sekian. Semoga makin dewasa, makin bijaksana, makin bisa bantu kakak sulung untuk melindungi ketiga kakak perempuan yang comelnya membuat pusing kepala apalagi yang paling gendut ini. Semoga rezeki mengalir deras, lancar dan barokah. Aamiin...
Aylapyu dek... peluk dan cium untuk istri dan anak-anakmu.
Pojokan MANDAJBR
Sabtu, 10 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
I luve you too kakak.....
Ow...ow... iya.. betul... postur tubuhku cocok nya jadi kakak. Karena kak ika kecil kayak semut. Awas... minggir... nanti terinjak gajah hehe...
mamaku ga pernah gitu pas aku nikah.. apa mungkin ada yg salah?
Bearti meski dek raras manja, sudah dipercaya jadi mama. Di doakan bentar lagi hamil dan punya dede bayi. Lucu mungkin ya nanti, mama dan anak sama-sama comel. Sekarang aja kalo lagi ngobrol sama dede ulya sangat menggemaskan.