Enggak lengkap rasanya kalau Anda ke Menganti tepatnya di desa Sidowungu tanpa membawa oleh-oleh jajanan khas satu ini. Namanya Lento. Jajanan dengan bahan dasar kacang beras ini laris manis dibeli pembeli baik domestik maupun non. Waduh keren amat!

Ada beragam lento memang. Kalau Anda penyuka lontong balap kuliner khas Surabaya, pasti Anda akan terbiasa dengan lento. Enggak lengkap rasanya lontong balap tanpa lento, right?

Lento Mboro, nama kerennya, berbeda dengan lento pelengkap lontong balap. Lento Mboro, kecil, segenggaman tangan dewasa, berwarna coklat, dan berasa gurih, selalu habis sebelum beranjak siang. Lento Mboro sebutan lain dari Desa Sidowungu, dijual seperti gorengan lainnya, semisal pisang goreng, ote-ote, tahu isi, dan sebagainya, sehingga bukan jajanan yang dicampur dengan masakan seperti lontong balap. Harganya beragam. Lento RT 1 dijual perbijinya Rp 750,00, lebih besar. Sementara lento made in RT 6 dijual perbijinya Rp 800,00 - 1.200, sesuai dengan ukuran besarnya dengan nama penjualnya Mak Ti dengan ukuran lebih kecil dari yang pertama. Ada pula yang perbijinya Rp 1.000,00, namun saya belum pernah melihat maupun mencoba rasanya tapi tahu dimana membelinya, karena penjual tersebut hanya membuat jika ada pesanan.

Soal rasa, kedua jenis lento di atas sama-sama gurihnya. Hanya karena saya bukan penyuka lento kadang satu saja tidak habis. Memakan lento lebih nikmat lagi jika ditambah dengan cabe layaknya menyantap tahu isi, atau ote-ote.

Karena jajanan khas, penjual tidak perlu membuat jajanan gorengan lainnya. Mereka khusus membuat lento saja. Meski demikian, namanya juga lento, desa sidowungu atau Mboro akhirnya lebih dikenal dengan desa lento, disebabkan makanan yang satu ini.

Silakan mampir dan beli, serta rasakan sendiri. Pasti ketagihan bagi yang suka.

Makanan khas ini memang luar biasa rasanya, gurih, renyah dan rasa kacangnya terasa betul.

Bila anda berkunjung ke Menganti Gresik, sempatkan mampir di Desa Sidowungu （Mboro） disinilah makanan khas ini diproduksi.

Rumahku, sambil menikmati lentho Mboro, 22-06-2019