MENINGKATKAN MUTU PENGUJI UKA
Pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman menjadi salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan di Indonesia, terutama dalam menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak dini. Kabupaten Pamekasan, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, telah menunjukkan komitmennya dalam hal ini dengan mengadakan Uji Kompetensi Calon Penguji UKA (Uji Keterampilan Al-Qur’an) bagi jenjang Sekolah Dasar.
Kegiatan yang berlangsung pada 13-15 Februari 2025 ini bertujuan untuk memastikan bahwa para calon penguji memiliki kompetensi yang mumpuni sebelum mereka terjun ke sekolah-sekolah dan menguji siswa kelas 6 SD dalam kemampuan membaca Al-Qur’an. Langkah ini sangat tepat dan perlu diapresiasi karena memberikan jaminan kualitas dalam proses uji keterampilan Al-Qur’an yang akan dilakukan pada bulan Ramadan mendatang.
Salah satu tantangan dalam pendidikan agama di sekolah dasar adalah memastikan bahwa tenaga pengajar dan penguji benar-benar memiliki keahlian yang sesuai. Tanpa adanya standar kompetensi yang jelas, proses penilaian bisa menjadi subjektif dan kurang akurat. Oleh karena itu, Uji Kompetensi bagi calon penguji UKA merupakan langkah strategis yang akan meningkatkan kredibilitas dan efektivitas evaluasi keterampilan membaca Al-Qur’an di tingkat SD.
Dengan adanya seleksi dan uji kompetensi ini, pemerintah daerah Pamekasan menunjukkan keseriusannya dalam memastikan bahwa generasi muda mendapatkan bimbingan yang tepat. Tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga memahami tajwid, makhraj, dan adab dalam membaca Al-Qur’an.
Program ini sejalan dengan konsep pendidikan karakter yang saat ini ditekankan oleh pemerintah pusat. Pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman seperti ini dapat membantu membentuk karakter siswa yang religius, disiplin, dan cinta terhadap Al-Qur’an. Dengan adanya penguji yang kompeten, diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis membaca Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan kecintaan siswa terhadap kitab suci mereka.
Langkah yang diambil Pamekasan ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Sebab, di beberapa daerah, masih ditemukan kurangnya standar dalam pengajaran dan penilaian keterampilan membaca Al-Qur’an. Jika semua daerah menerapkan uji kompetensi serupa bagi para penguji UKA, maka standar pendidikan Al-Qur’an di Indonesia akan lebih merata dan berkualitas.
Meski demikian, ada beberapa tantangan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan program ini. Pertama, perlunya sistem pelatihan berkelanjutan bagi para penguji UKA agar mereka terus meningkatkan kemampuan mereka. Kedua, perlu adanya monitoring berkala agar sistem ini tetap berjalan dengan baik dan tidak hanya bersifat seremonial.
Harapannya, program ini bisa terus dikembangkan dan ditingkatkan. Tidak hanya di Pamekasan, tetapi juga di berbagai daerah lainnya. Pendidikan Al-Qur’an yang berkualitas adalah investasi bagi masa depan bangsa, dan langkah Pamekasan ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan agama bisa dikelola dengan baik dan profesional.



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pak
Terimakasih pak...