Pada 21 Februari 2025, memasuki hari ketiga Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) 2025, semangat para peserta tetap berkobar. Suasana di SDN Tagangser Laok 2 kembali dipenuhi dengan energi dan keceriaan. Hari ini, berbagai materi penting disampaikan dengan metode yang interaktif dan penuh tantangan, menjadikan pengalaman belajar semakin menyenangkan.

Hari diawali dengan sesi pemanasan yang dipimpin oleh Kak Atna. Ia mengajak seluruh peserta untuk melakukan senam kewer-kewer, yang sukses membangkitkan semangat dan keceriaan pagi itu. Diiringi musik yang enerjik, seluruh peserta larut dalam gerakan senam, membuat suasana semakin akrab dan penuh kebersamaan.

Setelah tubuh terasa segar, Kak Atna melanjutkan dengan materi pertama tentang seragam dan tanda pengenal SGTD (Siaga, Galang, Tegak, dan Dewasa), serta program peserta didik SGTD. Tak hanya teori, ia juga menjelaskan seragam, tanda penghargaan, tanda jabatan, dan tanda pengenal pembina pramuka, yang menjadi bagian penting dalam identitas seorang pembina.

Di tengah sesi, Kak Atna menghadirkan tantangan menarik dengan menggunakan aplikasi Quizizz. Peserta dibagi ke dalam kelompok dan diberikan kode untuk mengakses kuis berisi 25 soal. Tantangan ini memacu semangat peserta untuk berkolaborasi dan berpikir cepat demi mendapatkan skor tertinggi.

Setelah waktu habis, tiga kelompok dengan nilai tertinggi diumumkan, memicu tepuk tangan dan sorakan dari peserta lain. Keseruan ini menunjukkan bahwa belajar tidak selalu harus serius, tetapi bisa dikemas dalam suasana kompetitif yang menyenangkan.

Usai kuis, materi dilanjutkan oleh Kak Atna, sampai akhirnya waktu habis dan peserta diberi waktu coffee break selama 15 menit, sebelum kembali ke ruangan untuk melanjutkan materi berikutnya.

Materi selanjutnya dibawakan oleh Kak Hai, yang membahas tentang jiwa, peran, tugas, dan tanggung jawab seorang pembina pramuka. Ia juga menjelaskan bagaimana membina pramuka siaga, galang, dan penegak dengan sistem among, yaitu sistem pembinaan berbasis keteladanan, motivasi, dan pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri.

Dengan gaya penyampaian yang interaktif, Kak Hai berhasil membuat peserta tetap aktif berdiskusi dan bertanya. Antusiasme ini menunjukkan betapa pentingnya memahami peran seorang pembina dalam membentuk karakter generasi muda.

Menjelang siang, materi terakhir disampaikan oleh Kak Atik tentang mengenali ragam metode membina. Menyadari bahwa waktu sudah cukup siang dan peserta mulai lelah, Kak Atik menghadirkan permainan "memindahkan cincin" sebagai tantangan ketangkasan dan kekompakan kelompok.

Aturan permainan ini sederhana namun penuh tantangan: setiap peserta harus memindahkan cincin menggunakan bolpen yang digigit, tanpa menggunakan tangan. Setiap kelompok berbaris lurus ke belakang, dan cincin harus berpindah dari peserta pertama hingga terakhir tanpa terjatuh.

Suasana pun menjadi seru dan penuh tawa. Ada kelompok yang berhasil, ada juga yang harus mengulang dari awal karena cincin jatuh di tengah jalan. Namun, semua menikmati permainan ini dengan semangat dan keceriaan.

Akhirnya, setelah beberapa percobaan, satu kelompok berhasil mencapai garis finis, disambut dengan tepuk tangan meriah dari peserta lain. Permainan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga melatih konsentrasi, kerjasama, dan kesabaran, yang merupakan nilai-nilai penting dalam kepramukaan.

Hari ketiga KMD 2025 membuktikan bahwa belajar bisa dikemas dengan berbagai metode yang menyenangkan. Mulai dari senam pagi, kuis interaktif, diskusi peran pembina, hingga permainan ketangkasan, semuanya memberikan pengalaman berharga bagi peserta.

Semangat peserta tak luntur meski hari sudah berlalu tiga kali. Justru, keakraban semakin terjalin, dan motivasi untuk menjadi pembina pramuka yang tangguh semakin kuat. Dengan bekal ilmu dan pengalaman ini, mereka siap melanjutkan perjalanan KMD di hari-hari berikutnya dengan penuh antusiasme.