Hari Keempat KMD 2025 - Terjun ke Masyarakat, Belajar, dan Merayakan Semangat Baden Powell
Pelaksanaan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) 2025 telah memasuki hari keempat pada 22 Februari 2025. Meski sudah beberapa hari menjalani pelatihan, semangat peserta tetap membara. Hari ini menjadi lebih spesial karena peserta tidak hanya belajar di dalam ruangan, tetapi juga terjun langsung ke masyarakat untuk mendapatkan pengalaman nyata.
Pagi itu, peserta diajak oleh panitia dan pimpinan kursus ke salah satu usaha otok goreng HLM H. Halimi di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Kedatangan peserta disambut dengan hangat oleh pemilik usaha.
Setelah memberikan salam kepada tuan rumah, peserta melakukan wawancara untuk memahami lebih dalam tentang sejarah, proses produksi, dan strategi bisnis otok goreng yang sudah lama beroperasi ini. Kak Mustaji dan Kak Tris memberikan tugas kepada peserta untuk mendokumentasikan seluruh tahapan produksi dalam bentuk narasi maupun video, mulai dari:
1. Persiapan bahan
2. Perebusan dan bumbu
3. Penirisan dan pengeringan
4. Penggorengan pertama (setengah matang)
5. Penggorengan akhir (sampai renyah)
6. Penyajian dan pembungkusan
Setiap kelompok dengan antusias mengikuti instruksi, mengamati setiap tahapan, dan mencatat poin-poin penting. Setelah semua tahapan selesai, banyak peserta yang tertarik dan membeli otok goreng sebagai oleh-oleh. Sebagai bentuk apresiasi, panitia KMD memberikan kenang-kenangan kepada tuan rumah sebagai tanda terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada peserta untuk belajar langsung dari industri lokal.
Setelah kembali ke tempat pelatihan, Kak Mustaji melanjutkan materi tentang empat pilar pembelajaran, yaitu : Learning to Know (belajar untuk mengetahui); Learning to Be (belajar menjadi pribadi yang baik); Learning to Do (belajar melakukan tindakan); Learning Together (belajar bersama)
Materi ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana seorang pembina pramuka harus mengembangkan dirinya agar mampu mendidik generasi muda secara efektif.
Setelah itu, Kak Rahem memberikan materi mengenai organisasi, administrasi, Gudep, dan Satuan. Sebelum masuk ke materi, semua peserta secara bergantian memaparkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Diskusi dan sesi tanya jawab membuat suasana semakin hidup dan menambah wawasan peserta.
Sebagai penyegar suasana, Kak Rahem menyanyikan lagu "Remember" yang diiringi dengan tepuk-tepuk khas pramuka. Tak hanya itu, ia juga memberikan permainan tentang Dasa Dharma Pramuka, di mana setiap kelompok harus menyebutkan setiap kata dalam Dasa Dharma secara berurutan. Permainan ini mengasah konsentrasi, kekompakan, dan kerja sama tim.
Usai sesi istirahat, Kak Atik menyampaikan materi tentang menentukan metode membina pramuka sesuai tujuan. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk melakukan observasi ke lapangan dan membuat video sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Selanjutnya, Kak Salam membawakan materi tentang mengidentifikasi cara belajar yang efisien dan efektif. Ia memulai dengan lagu "Bertemu Lagi" untuk mencairkan suasana, sebelum melanjutkan ke materi pra-belajar, belajar, dan pasca-belajar.
Materi ini mendapat perhatian besar dari peserta, yang kembali bersemangat untuk bertanya dan berdiskusi. Sebelum materi berakhir, Kak Salam mengajak peserta menyanyikan lagu "Belajar di Waktu Kecil Bagai Mengukir di Atas Batu", sebagai pengingat bahwa pembelajaran sejak dini akan lebih mudah tertanam dalam diri seseorang.
Materi terakhir hari ini disampaikan oleh Kak Hai, yang membahas dunia pramuka siaga, penggalang, dan penegak. Materi ini menjadi lebih menarik karena peserta tidak hanya mendengar teori, tetapi juga diajak langsung ke lapangan untuk mempraktikkan prosedur upacara di setiap tingkatan pramuka.
Peserta belajar bahwa setiap tingkatan memiliki tata cara upacara yang berbeda, sehingga memahami peran dan aturan dalam setiap tingkatan sangat penting bagi seorang pembina. Dengan praktik langsung, peserta dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan materi ini saat menjadi pembina di masa depan.
Hari keempat KMD 2025 menjadi hari yang penuh pengalaman dan pembelajaran nyata. Dari kunjungan ke usaha otok goreng, pembelajaran metode membina, cara belajar efektif, hingga praktek upacara pramuka, semuanya memberikan pengalaman berharga bagi peserta.
Metode pembelajaran yang bervariasi—mulai dari wawancara, permainan, presentasi, hingga praktek lapangan—membuat proses belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
Yang lebih istimewa, hari ini bertepatan dengan Hari Baden Powell, hari lahir Bapak Pandu Dunia, Robert Baden Powell. Perjalanan panjangnya dalam membentuk Gerakan Kepanduan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam pendidikan karakter generasi muda.
Semangat Baden Powell tentang belajar dari pengalaman nyata, bekerja sama, dan membangun jiwa kepemimpinan begitu terasa dalam setiap kegiatan hari ini. Kunjungan ke industri otok goreng mencerminkan prinsip "learning by doing" yang selalu ditekankan dalam pramuka. Begitu pula dengan kegiatan diskusi, permainan interaktif, dan praktik lapangan yang memperkuat nilai-nilai persaudaraan, ketekunan, dan kerja sama tim.
Dengan semangat yang diwariskan oleh Baden Powell, peserta KMD 2025 semakin termotivasi untuk menjadi pembina pramuka yang tangguh, profesional, dan berdedikasi. Selamat Hari Baden Powell! Mari terus menyalakan api semangat pramuka untuk menciptakan pemimpin masa depan yang lebih baik!




Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar