Ahmad Prasetyo Aji

Ahmad Prasetyo Aji itu adalah nama yang diberikan bapak saya. Saya dilahirkan di Jember tanggal 3 Desember 1981. Anak tunggal dari ibu yang bernama Muawati ini ...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERNIKAHAN MEMBAWA DUKA

PERNIKAHAN MEMBAWA DUKA

Inilah sebuah gambaran nyata yang terjadi pada fase kebiasaan baru---suatu istilah dari Ridwan Kamil yang kemudian digunakan oleh pemerintahan Pak Jokowi untuk mengizinkan masyarakat beraktivitas dengan memperhatikan protokol kesehatan---

Kata kuncinya adalah kedisiplinan. Dalam artian dimanapun dan kapanpun, meskipun tidak ada pihak berwajib harus mentaati aturan protokol itu.

Bertanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada Tuhan-nya. Agar bisa selamat dunia dan akhirat.

Memang beberapa waktu yang lalu, kementerian agama mengizinkan pelaksanaan acara akad nikah dengan beberapa batasan.

Salah satunya adalah tidak boleh lebih dari 20 orang. Dan harus menggunakan aturan protokol kesehatan itu.

Lembaga ini menyadari, sudah banyak masyarakat yang ingin segera menikah. Ada pernikahan perdana, ada juga pernikahan tambahan.

Maka yang perlu diperhatikan adalah aturan itu haram untuk dilanggar. Agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Salah satunya yang terjadi di Semarang itu.

Pasangan di Semarang, Jawa Tengah, telah kehilangan anggota keluarga karena COVID-19 hari setelah upacara pernikahan mereka.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pernikahan itu tidak menganut protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Departemen Agama.

"Upacara pernikahan berlangsung empat hari yang lalu. Itu tidak dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan karena calon pengantin mengundang lebih dari 30 orang," kata Hendrar pada hari Sabtu seperti dikutip oleh kompas.com.

Hendrar mengatakan bahwa setelah pernikahan, anggota keluarga pengantin perempuan dan perempuan mulai sakit satu per satu dan beberapa meninggal karena penyakit mereka.

"Saya mendengar ibu mempelai laki-laki meninggal, ayahnya juga sakit dan dalam kondisi kritis. Kakak pengantin perempuan juga meninggal," katanya.

"Pengujian awal terhadap sembilan orang mengungkapkan bahwa lima orang memiliki COVID-19. Namun, kami menemukan lebih banyak anggota keluarga dengan COVID-19 setelah kami melakukan pelacakan kontak," kata Hendrar, menambahkan bahwa beberapa anggota staf masjid juga terjangkit penyakit ini.

Ini adalah pelajaran bagi kita. Percaya atau tidak dengan Corona. Taatilah aturan protokol kesehatan demi kebaikan bersama.

Sumber berita. - https://www.thejakartapost.com/news/2020/06/22/semarang-wedding-party-contributes-to-covid-19-spike.html?utm_term=Autofeed&utm_medium=Social&utm_source=Twitter#Echobox=1592875680
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya allah. Ikut sedih. Semoga sukses dan sehat selalu pak

24 Jun
Balas

Insyaallah .. berusaha mentaatinya...terima kasih pak..telah mengingatkan....salam

24 Jun
Balas



search

New Post