Ahmad Prasetyo Aji

Ahmad Prasetyo Aji itu adalah nama yang diberikan bapak saya. Saya dilahirkan di Jember tanggal 3 Desember 1981. Anak tunggal dari ibu yang bernama Muawati ini ...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERLUKAH PEMBINAAN PANCASILA ?

PERLUKAH PEMBINAAN PANCASILA ?

PERLUKAH PEMBINAAN PANCASILA ?

Begitu ramainya pembahasan tentang rancangan undang undang haluan ideologi Pancasila, yang atas desakan berbagai kalangan, kemudian berubah menjadi Rancangan Undang Undang PIP. Perlukah itu ?.

Beberapa waktu lalu, saya mendapat informasi dari salah satu saudara saya, lembaga tempat anaknya belajar, akan mendirikan bangunan diatas tanah yang diwakafkan ke lembaga itu.

Rencana itu kemudian ditolak oleh warga sekitar, dengan alasan, bahwa lembaga itu beraliran Wahabi, yang nantinya dikhawatirkan dapat mempengaruhi apa yang diyakini oleh warga sekitar.

Seringkali kita menemukan kejadian seperti ini, dan membawa aksi demonstrasi besar besaran mengatasnamakan merekalah pembawa kebenaran.

Dan saat itu juga, yang minoritas pun dikalahkan oleh tuntutan itu. Tidak ada yang membela mereka ditengah negara demokrasi yang berketuhanan yang maha esa ini.

Sila pertama Pancasila ini menunjukkan bahwa negara mengakui bentuk kepercayaan apapun selama meyakini keberadaan Tuhan.

Formalisasi agama yang akan dipraktekkan oleh kalangan minoritas, seharusnya tidak menimbulkan penolakan kultural oleh masyarakat yang lain. Selayaknya mereka mampu memahami bahwa setiap orang mempunyai tuntutan konstitusionalnya tentang hak berkeyakinan (dan tak berkeyakinan, sebagai konsekuensi logisnya).

Di sini, seharusnya negara harus hadir meyakinkan kita bahwa “berkeyakinan” itu adalah kewajiban warga negara. Perdebatan tentang apakah agama harus disebutkan dalam Kartu Tanda Penduduk, juga menunjukkan meluasnya keinginan menunjukkan identitas keagamaan , dan ini sekali lagi adalah interpretasi tentang keutuhan konstruksi pengetahuan Pancasila.

Persatuan Indonesia itu merupakan ikatan janji kita, Dimana kita secara tidak langsung mengakui sebuah keberagaman. Wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke itu. Mengisyaratkan begitu banyak budaya dan adat istiadat yang berbeda.

Yang kemudian perbedaan itu tidak membuat rakyat Indonesia untuk tidak bersatu, yang kemudian sekarang membentuk sebuah Negara Indonesia.

Bukankah para pendiri bangsa telah memberikan sebuah teladan, bagaimana memutuskan sebuah konsensus itu bersama sama.

Maka ketika tujuh kata dalam piagam Jakarta itu dihapuskan, tidak kemudian yang membuat kita saling menyalahkan penghapusan itu. Umat Islam telah menerima kenyataan itu sebagai bentuk pengakuan persatuan Indonesia.

Teladan itulah bisa sebagai salah satu tafsir Pancasila. Yang perlu untuk di sosialisasikan dalam bentuk pembinaan Pancasila. Sehingga tidak ada lagi klaim aku Pancasila. Yang lain bukan, karena sebuah perbedaan.

Maka perlunya lagi pembinaan itu kepada mereka yang mengaku ngaku pancasila, tetapi tidak pancasilais. Dan lebih khusus lagi, kepada mereka yang tidak memahami arti pancasila.

Sehingga penolakan pendirian lembaga pendidikan itu tidak akan terjadi lagi.

Dan terwujudlah persatuan Indonesia berdasarkan ketuhanan yang maha esa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Pak. Salam literasi :)

05 Jul
Balas



search

New Post