Hari ke 71. Tantangan menulis 90 hari.

Mr Blogger and Bug

Untuk hari ini saya sengaja tidak menulis tentang berita ataupun yang lain. Kayaknya memang harus merelaksasi isi pikiran ini.

Sudah tiga hari ini saya memikirkan apakah menggunakan blogspot atau wordpress.

Itu berawal dari teman saya yang telah membaca tulisan saya setiap hari---tantangan 90 hari---

Awalnya menanyakan apakah saya menulis di blog saya sendiri ?.

Saya pun menjawab kalau itu blog milik gurusiana. Maklum mengejar tantangan 90 hari di Gurusiana.

Kemudian dia mengatakan, kenapa tidak menggunakan blog sendiri. Bisa jadi nanti bisa memasang Google adsense.

Saya kira betul juga. Seperti halnya Pak Dahlan Iskan yang menggunakan blog untuk disway nya. Dan beberapa orang yang saya kenal di majelis ekonomi juga membuat blog.

Meski juga blognya berextensi .com. sedangkan saya untuk menggunakan extensi itu harus membeli.

Kira kira setahun 600 k dengan hostingnya. Agak mahal juga---untuk hanya memposting hobi menulis saya---

Tidak ada yang saya komersilkan. Jadi tidak mendatangkan untung bagi saya---kalau diukur dengan uang---

Tetapi akan untung bagi saya apabila dilihat dari sudut pandang menyalurkan hobi menulis.

Dan akhirnya saya pilih blogspot. Karena nantinya bila banyak yang membaca, akan bisa digunakan memasang Google adsense.

Dan ternyata tidak mudah juga. Awalnya terkendala tidak bisa menyisipkan gambar pada postingan saya.

Setelah saya otak atik selama 2 hari ---banyak jedanya--- akhirnya bisa juga. Solusinya sederhana. Hanya ganti browser. Ke Firefox.

Kenapa bisa begitu. Bukankah blogspot milik google, dan google punya browser sendiri yaitu chrome.

Itulah anehnya. Dan secanggih canggihnya suatu aplikasi akan memiliki banyak kelemahannya. Terutama bug.

Menurut pengertian bug adalah kesalahan yang terjadi pada perangkat komputer atau mobile yang disebabkan oleh perangkat lunak atau perangkat keras yang tidak berjalan sesuai dengan semestinya sehingga menyebabkan error.

Bug ini sudah ditemukan sejak zaman dulu sebelum komputer modern saat ini.

Menurut sejarahnya istilah bug (dibaca : bag) mulai dipakai pada tahun 1940an pada saat komputer awal mulai dijalankan.

Saat itu komputer Harvard Mark II yang diuji oleh mahasiswa Harvard tidak bekerja secara normal, saat itu semua tim mencari apa sebenarnya yang menjadikan komputer tidak bisa berjalan dengan normal.

Setelah dicari lama akhirnya salah satu tim melihat pada panel F sekitaran relay dan menemukan seekor kutu (dalam bahasa inggris bernama bug). Ngengat adalah hewan sejenis kupu-kupu yang masuk dalam Ordo Lapidoptera

Namanya kutu di kepala itu pasti akan mengganggu. Maka kutu itu harus dicari, dan bila sudah ketemu, tinggal di "pites"--- tekan pakai kuku--- maka akan mati.

Begitulah saya mencari kutu itu. Didalam komputer. Harus telaten. Seperti orang mencari kutu itu.

Saat saya mencari kutu di komputer itu. Teman saya yang mempunyai usaha foto copy menyapa saya melalui pesan WhatsApp.

Dia mengeluhkan apabila usaha fotocopy ya sepi. Sebenarnya tempatnya strategis. Dekat universitas. Berdekatan dengan kantor dinas. Berdekatan juga dengan sekolah terfavorit.

Tapi kemudian saya baru ingat. Bahwa semua lembaga pendidikan work form home. Alias online.

Sehingga usaha fotocopy nya juga mandek. Hanya satu dua orang saja yang memfotokopi. Itu pun hanya satu lembar.

Fotocopy KTP dan KK untuk pengajuan kredit atau pencairan---kalau ada yang dicairkan---

Maklum berdekatan dengan bank BRI. Tapi itu juga tidak bisa menutup biaya operasional usaha.

Dia maunya mencari kerja sampingan. Agar ada tambahan pemasukan.

Kemudian saya jawab, sekarang mencari pekerjaan itu seperti mencari kutu. Kalau menemukan bisa bahagia---tapi jangan di"pites"---

Makanya sambil mengerjakan apa yang bisa dikerjakan, mari sama sama mencari kutu eh pekerjaan.