Hijrah secara fisik (jasmani) artinya berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Secara mental (rohani) berpindah dari pandangan lama ke pandangan yang baru, dari sifat-sifat keburukan kepada kebaikan., dari pandangan-pandangan negatif kepada pandangan yang positif. Orang-orang yang sikap mentalnya baik berarti dia telah berhijrah secara rohani.

Dalam peristiwa sejarah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. bersama para sahabat beliau dari Makkah ke Madinah. Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syariat Islam.

Dalam konteks hijrah rohani ini Imam Gazali mengatakan dalam kitab Bidayatul-Hidayah, “Orang yang berhijrah adalah meninggalkan keburukan, dan orang-orang yang berjihad adalah orang yang mmeninggalkan hawa nafsu.”

Hijrah secara jasmani pernah dilakukan Rasululullah Saw. Hal ini dapat kita lihat dalam sejarah hijrahnya Rasulullah Saw. Hijrah merupakan sunatullah dalam perjuangan dakwah. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia ini agar sukses meraih kehidupan dunia hijrah ini sering dilakukan oleh sebagian manusia.

Di dalam hadis Rasulullah Saw. Berkaitan dengan hijrah ini bergantung kepada niatnya, seperti hadisnya beliau mengatakan, “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan.”. (HR.Bukhari)