Kelas Literasi yang Menggairahkan

Booming literasi telah meledak di mana-mana. Termasuk di kelas-kelas. Ledakannya ada yang sayup-sayup, ada juga yang dahsyat dan menggairahkan. Nah, bagaimana cara membuat kelas literasi yang menggairahkan?

Ada banyak ratusan contoh kelas literasi yang dapat Anda jumpai. Salah satunya di MTsN 2 Tangerang, Banten. Di sekolah yang menerapkan program budaya baca sejak 2007 ini, kita dapat menjumpai berbagai upaya menggairahkan gerakan literasi sekolah.

Upaya itu dilakukan bertahap meliputi tahapan perencanaan tim dan program literasi, pelaksanaan, dan penilaian. Untuk merefleksi ketercapaian indikator kelas literasi, secara periodik dilakukan penilaian kelas pada akhir semester.

Penilaian kelas literasi difokuskan pada ketersediaan jam khusus membaca 15 menit, sudut baca, buku bacaan, jurnal membaca, pemajangan karya hasil pembelajaran, poster pendidikan, kenyamanan sudut baca dan keindahan kelas.

Pengamatan penilaian oleh tim gerakan literasi sekolah tersebut dilakukan perbulan dan mengklimaks pada satu bulan akhir semester. Antusiasme siswa, wali kelas, dan guru begitu tinggi untuk memenuhi indikator tersebut. Mereka melengkapi buku, merapikan jurnal membaca, mempernyaman sudut baca, dan memperindah kelas.

Di akhir semester, hasil penilaian Kelas Literasi Terbaik diumumkan. Di tiap tingkat kelas, dipilih tiga nominasi sehingga berjumlah sembilan kelas nominasi dari 18 jumlah kelas. Dari sembilan nominasi itu dipilih tiga kelas literasi terbaik sesuai tingkat kelas masing-masing. Piala bergilir diberikan kepada kelas terbaik.

Tindak lanjutnya, kelas literasi terbaik itu menjadi rujukan bagi kelas-kelas lain untuk mencapai indikator kelas literasi terbaik. Bagi kelas literasi terbaik yang tetap mampu mempertahankan prestasinya, akan diberikan sertifikat kelas literasi teladan.

Upaya tersebut dilakukan untuk menggairahkan semangat budaya baca dan tulis siswa. Tidak hanya satu kelas, tetapi semua kelas ditargetkan menjadi kelas literasi.