Sore ini aku berbincang-bincang santai tapi serius dengan keluargaku. Membicarakan siapa yang akan menjadi pendampingku. Sedikit agak aneh karena ini hal yang tak biasa kita bicarakan. Hari ini keluargaku berkumpul dan memberi masukan kepadaku siapa yang akan ketemani dalam menjalin hubungan yang serius.

Beberapa calon ditawarkan kepadaku. Mulai dari keluarga ibu, keluarga bapak, dan bahkan lingkungan rumahku. Tidak ada yang menarik bagiku. Sebenarnya saya tidak neko-neko dalam menentukan pasangan. Tidak melihat kebangsawanan, kaya miskinnya hanya saja cocok saja denganku.

Sebenarnya saya ingin menjalin hubungan yang serius dengan pilihanku sendiri. Di kalangan keluargaku kebanyakan dijodohkan bukan hanya perempuan bahkan laki-laki saja di carikan pendamping. Yang menjadi budaya yang saya lihat menikah dengan keluarga sendiri.

Kukenalkan pilihanku sendiri ke orang tuaku. Dalam hati sebenarnya tidak yakin akan diterima. Betul kata hatiku baru saya sebut tempat tinggal dan asal daerahnya langsung ibu berkata "tidak usah' adededede... Daerah sana terlalu banyak ini itunya". Sedikit pesimis tapi saya masih ingin meyakinkan ibu.

Wanita pilihanku sendiri, inilah yang namanya kusebut di bukit arafah. Namanya kusebut dalam doaku. Berharap dia yang menjadi pendampingku. Saya merasa dia yang cocok menjadi ibu dari anak-anakku. Semoga diberi kemudahan kepada sang maha membolak balikkan hati. Amin ya rabbal alamin...

#tantanganmenulisharike-76

#tantangan90harimenulis

#tantangangurusiana