Elegi Negeri Plastik
#Tantangan hari ke-5
Kang Parjo kelabakan
"Bagaimana pemerintah melarang gunakan kantong plastik?"
Itu bagian tak terpisah dari hidup kami
Cemari lingkungan, katanya
Seratus tahun bumi berpayah mengurai
"Lha baik itu kang," kata kang Maman
"Baik apanya?"
Kalau mau konsisten ya jangan hanya batasi kantong plastik
Larang semua plastik
Meja kursi plastik,
Bodi mobil plastik yang mengapung ketika banjir
Wajah plastik yang dominasi ruang publik
Hati plastik yang jejali gedung mewah
Atau janji plastik yang dihamburkan saat kampanye
Kami rakyat kecil memang sudah terbiasa
Bersyukur peroleh berkah
Berton sampah plastik yang telah dibuang
Tak usah bikin tempat sampah
Negeri kami siap menampung, tuan
Akan kami olah pengganti kayu bakar
Menanak kedelai untuk menjadi aneka penganan
Terhidang di meja-meja berukir mengkilat
Meski asap jelaganya mengotori paru kami
Kami sudah terbiasa.
Kami hanya bermohon
Izinkan kami miliki negeri sendiri
Makan nasi dari pincuk daun pisang
Tanpa was-was kebun kami ditebang
Diganti gedung beton tempat nonik berhambur uang
Gresik, 19012020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap puisinya
Terimakasih moga menginspirasi
Assalamualaikum. salam kenal, salam literasi, sudah saya follow, jangan lupa jika berkenan follow back ya, sukses dan sehat selalu..aamiin
Waalaikumussalaam salken balik. Semoga kita semua tetap istiqomah mengembangkan literasi negeri ini. Saya follback, terimakasih sudah singgah