Dia datang dengan penuh angkuh

Seakan semua pekerjaan hanya dia yang bisa rengkuh

Sepanjang pagi siang dan petang berpeluh-peluh

Tak tahu aku bagaimana dia tak mengeluh

Pekerjaan silih berganti

Dari semua teman yang bisa memberi

Dari semua pesanan yang selalu menanti

Sampai kau bedakan mana yang layak dilayani

Aku tak percaya kau begitu

Sampai aku buktikan ternyata kau selalu berseteru

Dengan mereka yang tak berimu fulus beribu- ribu

Ah, apakah kau seperti itu?

Tetap saja aku beramah ramah

Karena bagiku semua itu memberi berkah

Hanya saja kamu dan teman- temanmu tak pernah tahu

Bahwa hidup bukan sekedar rangkaian uang dan terus memburu

Disini aku kembali duduk terpekur

Saat logiku tak kau pakai karena prosedur

Saat amanat kau jalankan hanya karena membaca tapi tak merasa

Saat tugas kau lakukan saja tanpa kau memberi makna

Ah , biar sajalah kau begitu

Mungkin itu yang sedang jadi maumu

Silakan saja kau anggap aku tak tahu

Suatu saat kau akan meminta maaf dan bertamu

Ah, biarlah kau begitu

Karena muda usia belum membuatmu dewasa

Saat kehidupan belum pernah membuatmu terpaku

Dan mengais kebijakan serta kebijaksanaan hidup suatu waktu

Ah, biarlah begitu

Kelak kau akan tahu bahwa hidup itu butuh banyak sudut pandang

Saat sebelahmu atau kawanmu dalam kekurangan butuh pertolongan

Tidak sekedar canda tawa dan girang hati tak peka perasaan

Kelak kau akan belajar berbagi

Dan tak semua bisa kau siasati hanya dengan materi

Dan tak semua bisa kau langkahi dengan kemampuanmu sendiri

Kau butuh teman, kawan dan juga sahabat sejati

Yang memberimu cahaya saat kau gelap

Yang mencubitmu lara saat kau kalap

Yang memberimu maaf saat kau berkhianat

Yang memberi cinta karena agama dan bukan sesaat