SEPANJANG JALAN KENANGAN
antara surga dan neraka
inilah ziarah yang merangkak lambat
batu-batu bisu menanggung lumut
bersujud dalam surut mata air kabut
melecut hari:
kata siapa semenjak luka kau namai doa
pahit kopi dibiarkan mendingin dalam gelas.
antara doa dan dosa
inilah ziarah yang bertahan lewat kecup kuncup-kuncup cendawan di puing ngilu
hanya saja sisa air mata berserakan pada jalan menjebak kita
sekaligus memungut sisa doa yang jatuh
bagaikan dosa yang humus dalam akar.
sepanjang jalan kenangan
Tuhan memandang dalam sembahyang
: Adakah doa untukku?
Lewoleba, 24 Januari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya mantap pak... Salam literasi
Terima kasih hadirnya Buda, salam literasi..