Agustinus Maran

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKOLAH ADALAH RUANG KELUARGA

SEKOLAH ADALAH RUANG KELUARGA

Tentu setiap keluarga ingin memiliki ruang khusus yang nyaman dan aman untuk menghabiskan waktu bersama anggota keluarga setelah seharian bekerja. Ruang keluarga merupakan tempat untuk bersenda gurau, menciptakan pengalaman-pengalaman berharga bagi masa kecil anak di rumah. Ruang keluarga menjadi tempat ayah dan ibu mencurahkan kasih sayang kepada anak. Ruang keluarga menciptakan momen-momen romantis yang membangun ikatan kebersamaan untuk terus menata hidup sebagai ungkapan suka cita, ungkapan persaudaraan antar sesama anggota keluarga. Ruang keluarga menjadi tanda kehadiran ilahi yang berlandaskan cinta kasih karena di ruang inilah ajaran-ajaran cinta kasih orang tua meresap dalam diri anak. Ruang keluarga menjadi tempat pertumpahan rasa dan perhelatan iman keluarga.

Bagaimana dengan sekolah? Apakah sekolah dikatakan sebagai ruang keluarga ataukah sekolah hanya menjadi tempat para siswa dan guru menghabiskan waktu bersama? Apakah sekolah hanyalah rangkaian bangunan megah yang ditumbuhi ilalang ataukah rangkaian bangunan megah dengan bunga indah; ada mawar dengan durinya yang melatih kesabaran, ada melati dengan kembang putihnya tempat kupu-kupu mencari hidup, ada kembang pukul sembilan yang mekar menghangatkan ikatan kasih antar sesama? Ataukah sekolah hanyalah simbolisasi peradaban suatu bangsa?

Sekolah adalah ruang keluarga untuk para guru, siswa, orang tua, dan untuk semua. Sebagai ruang keluarga sekolah menjadi salah satu lembaga yang mengajar dan mendidik anak menjadi generasi yang unggul dalam moral dan spiritual. Dalam proses pembentukan diri siswa, sekolah menciptakan ruang keluarga atau lingkungan yang kondusif, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan sekolah yang kondusif menjadi fondasi yang mendorong warga sekolah mengaktualisasikan diri dalam perilaku nyata. Lingkungan sekolah yang kondusif menjadi faktor penting untuk memaksimalkan, mendorong minat peserta didik meraih kesuksesan.

Seperti halnya ruang keluarga, lingkungan belajar perlu ditata dengan baik untuk menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan. Ruang keluarga yang tidak ditata dengan rapi maka romantisme seakan cepat memudar. Untuk menciptakan kegiatan belajar yang kondusif perlu dilakukan penataan ruang belajar. Penataan ruang belajar tidak hanya menyangkut penempatan kursi dan meja tetapi juga membangun ikatan keharmonisan di dalamnya. Ikatan keharmonisan terbentuk bila ada rasa saling memiliki, bekerjasama, menghargai, rasa kepedulian, dan menumbuhkan sikap positif yang memungkinkan warga sekolah nyaman dan aman. Dengan sikap-sikap tersebut tentu kita akan mempunyai kontribusi yang besar demi terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif. Selain itu ruang belajar perlu dilengkapi dengan admnistrasi kelas dan aksesoris dinding yang unik berupa lukisan hasil karya siswa ataupun kalimat motivasi yang dapat menginpirasi siswa.

Dalam proses pembelajaran perbiasakan untuk berdialog dengan siswa. Jadikan kelas seperti ruang keluarga untuk mendengarkan setiap pertanyaan siswa, hal ini dapat menghangatkan ikatan kasih guru dan siswa. Pembelajaran yang baik sejatinya tidak hanya dilakukan di dalam kelas, di luar kelas pun dapat dilakukan proses pembelajaran. Bahkan keadaan di luar kelas menjadi inspirasi yang merangsang nalar anak dan anak juga akan semakin mencintai lingkungan. Dalam proses ini biarkan anak berkreasi dan berimajinasi, tentu karya yang besar akan lahir dari sini, dan guru tampil sebagai fasilitator dan motivator ulung yang membangkitkan semangat mereka. Dalam proses pembelajaran guru harus membangun komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan membangun hubungan sosial yang harmonis. Bagaimana komunikasi harus menyentuh hati siswa? Dalam berkomunikasi guru harus mampu memberikan motivasi dan nasihat bijak kepada siswa yang menyadarkan mereka akan tugas yang dijalani sebagai seorang siswa dan seorang anak.

Di era global ini selalu didepankan emosi dari sisi hati, karena globalisasi telah menjadikan manusia krisis moral, maka sekolah menjadi tempat merevitalisasi pendidikan nilai-nilai yang semakin krisis itu. Guru tampil sebagai orang tua dengan kelembutan membawa siswa dalam keadaan yang menyenangkan, memupuk mereka dalam ikatan persaudaraan.

Shakuntala Devi mengatakan, "pendidikan bukan hanya pergi ke sekolah dan mendapat gelar tetapi juga soal menyerap pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan." Jadikan sekolah sebagai ruang keluarga untuk merevitalisasi nilai-nilai sosial yang semakin krisis itu dan membekali anak dengan ilmu kehidupan yang ampuh demi hidupnya yang lebih baik.

Lewaji, 03/02/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap buk semoga sukses selalu

03 Feb
Balas

Terima kasih bun.

03 Feb

Terima kasih bun.

03 Feb

Terima kasih bun.

03 Feb

Terima kasih bun.

03 Feb



search

New Post