BERTAMU KE DALAM DIRI SENDIRI
Di tanjung Mulandoro kita menulis kenangan tanpa tawar menawar atau meminta potongan pajak hanya bonus kegembiraan dari diskon perjalanan ini. Bau bawang putih, ikan bakar, gurita dibungkusi daun pepaya membalut kata yang lapar. Tanpa daftar menu kita disuguhkan ketupat masakan ibu sambil mendengungkan "Indonesia Raya" dan bertamu ke dalam diri sendiri, bermimpi dan membungkus sisa kenangan dalam tas bekas jahitan tangan nenek.
Semua lahir kembali di hari ini. Aba-aba mengheningkan cipta dimulai. Kepada kita yang tak menemukan wujud dengan segala yang membuat kantuk, di dalam matamulah nyala senja mengapung, sesekali bertahan dan tenggelam dalam hati yang abu-abu.
Lagi dan lagi, Mari bertamu ke dalam diri sendiri menjenguk mimpi, melanjutkan petualangan dan tak punya alasan untuk menunda segala kemungkinan sebelum hempasan ombak pantai selatan mengantar nasib kita utuh ke pelukan ibu. Entahlah, sebelum gelisah merobek dada musim sebagai tanda ia mati suri dan kenangan tak kan tersisa untuk dibahas ambilkan jas biar sedikit melankolis agar gurun yang terlupakan dan cinta yang hilang tahu bagaimana kelopak matamu menyimpan setiap lekuk pelangi. Sebelum irama dolo hilang dalam deburan ombak, mari saling memegang bahu lembut sambil membidik lensa kamera membelah template cahaya bersilangan menembus beku waktu.
Tak terasa hakikat kata-kata mutiara pun melengkung rapi di balik pelipis pak petani yang tak tahu basa-basi hanya menebar benih agar tak boleh kelaparan. Hanya ialah yang tahu mengawet sebutir embun agar tak terbakar matahari. Anak-anak sekolah pandai menghafal gurindam dan menguraikan peribahasa selama ini terpendam.
Di Tanjung Mulandoro kita saling menyapa secara ikhlas, di bawah pelepa pisang merunduk dikendalikan instruksi "mari kita bertamu ke dalam diri sendiri dengan sungguh. Mengheningkan cipta selesai."
Kenangan pun ramai-ramai masuk desa menunai janji kemenangan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar