PTM (2)
Para undangan diberi informasi bahwa simulasi PTM dilaksanakan di lantai tiga. Kami berjalan menuju ke ruang kelas yang dimaksud. Seluruh siswa satu persatu diarahkan oleh wali kelas di mana mereka akan duduk. Tentu saja semua siswa dan guru menerapkan 3 S yaitu Selalu memakai masker, Selalu mencuci tangan, dan Selalu menjaga jarak. Setiap kelas terdiri atas 15-18 siswa. Untuk kali ini yang simulasi hanya 1 kelas saja yang dijadikan dua kelas.
Terlihat seluruh siswa membawa bekal, karena memang pada waktu PTM nanti tidak ada waktu istirahat dan kantin tidak ada yang buka. Yang ada hanyalah waktu untuk relaksasi, di saat itulah seluruh siswa diperbolehkan untuk menikmati bekal yang mereka bawa dari rumah. Di setiap kelas terdapat 1 guru dan 1 operator. Apabila siswa ingin ke belakang mereka akan dikawal oleh guru/ petugas. Kelihatannya tim gugus Covid 19 di sekolah itu benar-benar sudah mantap benr dengan tupoksi masing-masing.
Pada hari itu siswa hanya menerima 2 pelajaran saja. Mereka pulang sesebelum pukul 11.00. Kepulangan mereka tidak serentak seperti g=hari-hari biasanya. Mereka kembali duduk di kurssi-kursi yang terlertak di teras sambil menunggu jemputan. Mereka boleh meninggalkan kelaas jika penjempu sudah hadir. Memang sudah disepakati bahwa siswa yang mengikuti PTM harus diantar dan dijemput oleh orang tua. Sebelum keluar dari pintu gerbang siswa dicek lagi suhu tubuhnya dengan menggunakan termogun. Dan, hasilnya tersebut dicatat secara rutin. Sehingga, sekolah mempunyai data yang akurat mengenai suhu tubuh peserta didik ketika datang dan pulang. Selain data suhu siswa sekolah melalui petugas juga mencatat suhu tubuh pengantar/ penjemput. Hal tsb. dilakukan dalam rangka meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari segi sarana dan prasarana, sekolah sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Mulai dari banner-banner yang berisi mengenai info tentang Covid 19dan cara pencegahannya, juga mengenai protokol kesehatan sekolah juga dipampangkan, serta info langkah-langkah seandainya ada yang terkena musibah gejala Covid 19. Demikian juga mengenai alur kedatangan siswa, mulai SOP berada di rumah, masuk sekolah, di dalam kelas, pulang sekolah, hingga sampai di rumah dipasang di papan pengumuman di pintu gerbang sehingga siapapun bisa membaca.
PTM memang sangat diharapkan oleh para orang tua karena banyak orang tua yang mengeluh bahwa mereka merasa tidak semua bisa mendampingi belajar putra-putrinya. Namun memang ada yang keberatan, mengingat situasi sekarang ini. Diharapkan dengan dengan adanya info yang jelas bagaimana proses pembelajaran tatap muka di sekolah dilaksanakan membantu para orang tua tidak ragu untuk melepaskan putra-putrinya untuk PTM.
Setelah selesai mengamati simulasi PTM, kegiatan selanjutnya adalah mendiskusikan simulasi tersebut. Di awali dengan penjelasan oleh ketua Gugus Covid 19 tuan rumah, dan dilanjutkan oleh pengawas pembina . Setelah itu kegiatan tanya jawab, sehingga nantinya diharapkan para undangan bisa menerapkan simulasi yang sama di sekolahnya masing-masing. Karena harapannya, di semester genap sudah bisa dilaksanakan pembelajaran tatap muka.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar