#TantanganGurisianaHariKe-12

Hari ini Tanggal 30 Maret 2020, seharusnya pelaksanaan ujian nasional utama tingkat SMA/MA serentak seluruh Indonesia. Ujian Nasional merupakan sebuah hajatan nasional yang setiap tahunnya dilaksanakan dan sebagai ujian terakhir bagi siswa untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pelaksanaan UN beberapa waktu belakangan ini diselenggarakan dengan berbasis komputer (UNBK) walaupun masih ada sebagian kecil yang melaksanakannnya berbasis kertas (PBT). Persiapan telah matang dari seluruh sekolah untuk menyongsong pelaksanaan ujian ini dapat diselenggarakan dengan baik dan sukses. Tetapi, dengan keluarnya surat edaran dari mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 4 tahun 2020 yang isinya salah satunya adalah membatalkan pelaksanaan ujian nasional, yang berarti bahwa peniadaan Ujian Nasional lebih awal dibandingkan dengan rencana pemerintah untuk meniadakan UN pada tahun 2021. Tentu saja banyak aturan yang berubah sebagai akibat dari keluarnya surat edaran mentri tersebut, diantaranya seperti syarat kelulusan siswa dari satuan pendidikan, syarat masuk untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi tidak lagi menggunakan nilai UN (PPDB) dan sebagainya.

Sekolah yang belum memiliki fasilitas yang lengkap merasa tidak terbebani sebab keterbatasan sarana dan prasarana yang dimilikinya. Sebab, untuk melasakanakan UN dengan model UNBK, sekolah minimal harus memiliki perangkat computer/laptop sepertiga dari jumlah siswa yang ikut ujian. Misalnya sekolah memiliki jumlah 90 siswa yang akan ujian berarti sekolah harus menyediakan 33 buah computer plus server utama dan cadangan. Tentunya hal ini sangat memberatkan bagi sekolah yang terbatasnya sarana dan prasaranya. Harus dilengkapi pada saat simulasi dan ujian utama. Alternatif meminjam dari siswa salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan namun tidak semua siswa memiliki laptop. Akhirnya sekolah harus menyewa perangkat untuk pelaksanaan ujian dengan biaya yang tidak murah, akhirnya beban itu harus ditanggung oleh sekolah dan jika ada bantuan dari komite harus melalui mekanisme yang berlaku.

Di lain pihak bahwa dengan pembatalan ujian nasional menjadi sejarah bagi siswa yang lulus di Tahun 2020, bahwa mereka adalah siswa yang menyelesaikan pendidikan dengan tidak memiliki sertifikat hasil ujian nasional atau yang bisa disingkat dengan SHUN.

Langkat, 30/03/2020