Saat Sakit Bertandang (Hari ke-139 dari 365 hari)
Sakit. Situasi dan kondisi yang mengharuskan badan untuk beristirahat. Menghentikan sejenak aktifitas kehidupan. Membuat menepi dari hingar-bingar aktifitas sehari-hari. Tak jarang menyebabkan seseorang harus terbaring di tempat tidur. Memaksa diri untuk memakan sejumlah obat-obatan demi mendapatkan kesembuhan.
Sebagian orang bersikap menolak dikatakan sakit. Padahal sesungguhnya dia memang benar-benar dalam kondisi sakit. Lisan berujar untuk mengingkari. Menyangkal kondisi yang sebenarnya. Malu untuk mengakui. Bersikap seolah-olah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia baru menyerah setelah keadaan semakin memburuk.
Sementara itu, ada juga yang selalu berkeluh kesah saat penyakit singgah di tubuhnya. Selalu berkata ini dan itu kepada orang yang ditemui. Menyampaikan kekhawatiran, keresahan, dan kegalauan diri. Jiwanya diliputi kegundahan memuncak. Kecemasan berlebih tergambar di wajah. Ketentuan berobat dijalani dengan ketidaksabaran. Berusaha sembuh dengan cepat. Emosi berada dalam ketidakstabilan yang tinggi.
Bagi orang beriman, sakit merupakan ketentuan Allah SWT yang harus dijalani dengan kesabaran. Diterima sebagai sesuatu yang terbaik. Meski berat untuk dilakukan, tetap saja dia berusaha mengurai hikmah di balik musibah yang terjadi. Dianggap sebagai teguran dari Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Membuat diri semakin dekat kepada Yang Maha Kuasa. Menambah iman semakin kokoh. Menjadi kesempatan terbaik peleburan dosa dan kekhilafan yang telah dilakukan.
Dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW telah memberitahukan hikmah-hikmah yang terdapat sakit menderita sakit. Di antaranya sebagai berikut :
“Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudry dan Abu Hurairah ra., bahwa Nabi SAW pernah bersabda,”Tidak ada kepayahan, sakit, kesedihan, kesengsaraan, dan musibah yang menimpa seorang muslim, bahkan sekalipun tertusuk duri, melainkan Allah menjadikan semua itu sebagai penghapus dosanya (jika dia bersabar).” (HR. Al-Bukhari, Terjemah Muntakhab Ahadits : 957)
“Diriwayatkan dari Abdullah ra., dia berkata,” Aku menjenguk Rasulullah SAW ketika sakit parah. Aku bertanya,”Anda mendapat pahala ganda karena sakit parah ini?” Rasulullah SAW menjawab,”Benar. Tidak ada seorang muslim yang tertimpa penderitaan melainkan Allah akan mengugurkan dosa-dosanya seperti gugurnya dedaunan dari pohon.” (HR. Al-Bukhari, Terjemah Muntakhab Ahadits : 958)
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra., dia berkata,”Aku pernah mendengar Nabi SAW bersabda,”Sesunguhnya Allah SWT berfirman,”Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan penglihatannya kemudian dia bersabar, maka Aku memberinya surga sebagai pengganti.” (HR. Al-Bukhari, Terjemah Muntakhab Ahadits : 959)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kita semua bisa bersabar dalam ketentuan Allah dengan sakit,aamiinSukses !
Hari ini baru kubaca tulisanmu Pak, semoga Engkau di beri tempat disi Allah tempat yang terbaik, surganya nan indah. Hanya doa yang dapat kami kirimkan semoga husnul khatimah. Aamiin YRA
Sakit salah satu penggugur dosa. semoga..
Barokalloh
Semoga kita bisa bersabar dikala sakit, terimakasih pak ilmunya, sudah saya follow pak.semoga sukses selalu dan barakallahu fiik
Amin. Amin. Amin. Alhamdulillah. Terima kasih,Bu.
Tidak ada kepayahan, sakit, kesedihan, kesengsaraan, dan musibah yang menimpa seorang muslim, bahkan sekalipun tertusuk duri, melainkan Allah menjadikan semua itu sebagai penghapus dosanya (jika dia bersabar).bikin adem nasehatnya
Semoga kita tetap selalu dalam lindungan dan ridha Allah. Aamiin. Salam sehat. Sehat itu dimulai dari kita