Karakteristik Pengunjung Perpustakaan (Hari Ke-46 Tantangan Menulis 60 Hari)
Terkadang Lucu juga bila mengingatnya, suatu waktu saya berkunjung ke perpustakaan di sekolah. Di dalam perpustakaan saya mendapati beberapa orang siswa sedang duduk bengong di kursi baca. Setelah saya amati dari tadi siswa ini tidak membaca hanya duduk saja sambil bengong dan terkadang bercerita dengan temannya yang juga duduk di sebelahnya.
Aneh juga anak ini, biasanya jika seseorang berada di dalam perpustakaan pasti melakukan aktifitas membaca atau mencari informasi di internet. Tapi lain halnya dengan siswa yang saya lihat ini, hanya duduk-duduk sambil mengamat-amati benda-benda yang ada di perpustakaan tanpa ada kegiatan membaca. Saking asyiknya, ternyata siswa itu tidak menyadari kedatangan saya yang dari tadi memperhatikan tindak tanduknya.
“Nak sedang apa…? Sambil memperbaiki duduknya siswa tersebut menjawab terbatah-batah. Se…Se…sedang membaca Pak jawabnya sambil menyambar buku yang ada di hadapannya. “Ga usah pura-pura membaca Nak, ga baik membohongi diri sendiri nanti akan jadi kebiasaan” sambungku sambil menepuk pundaknya.
“Oh iya, kenapa kamu justru masuk disini padahal teman-teman kamu berada di kelas mengikuti pelajaran…? Tanyaku penasaran. A…A…Anu Pak, saya terlambat masuk kelas jadi saya di suruh kesini membaca buku” jawabnya sambil tertunduk. “Oh kalo begitu ambillah buku yang sesuai dengan pelajarannmu saat ini dan bacalah buku itu sampai batas waktu yang ditetukan.”
Ini sebuah gambaran yang nyata dan sering kita temukan di perpustakaan pada saat-saat pelajaran efektif berlangsung. Guru meberikan tugas kepada siswanya yang terlabat masuk kelas untuk berkunjung ke perpustakaan membaca buku. Namun nyatanya siswa yang bersangkutan justru hanya bengong dan mengobrol dengan temannya yang lain. Sehingga tujuan datang ke pepustakaan tidak tercapai. Menanamkan pembiasaan membaca dengan cara sedikit memaksa kepada siswa biasanya akan menjadikan siswa terbiasa. Memang awalnya karena terpaksa tapi lama-kelamaan keterpaksaan itulah yang justru akan menjadikan dia terbiasa untuk membaca.
Sebagai seorang pendidik hendaknya memiliki seribu satu cara untuk menjadikan siswa yang diajar dapat memahami pelajaran yang dibawakannya. Dari sekian banyak siswa yang diajar, dibimbing, dan dilatih memiliki kondisi kejiwaan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan kesiapan siswa, ada yang betul-betul siap, ada yang kurang siap dasn bahkan ada yang tidak siap sama sekali. Sehinga perlu mengenali satu demi satu keadaan siswa tersebut.
Setiap orang yang berkunjung ke pepustakaan memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan informasi yang diperlukan. Ada siswa yang berkunjung ke perpustakaan oleh karena mengisi waktu luang setelah beristirahat sejenak kemudian sambil menunggu bel masuk mereka masuk perpustakaan. Kelompok siswa ini, hanya ingin menghabiskan waktu saja dengan melihat-lihat koleksi perpustakaan dan membaca alakadarnya. Meskipun demikian siswa kelompok ini sudah emmiliki kesadaran untuk melakukan aktifitas membaca buku di pepustakaan.
Lain halnya kelompok siswa yang memang dari awal telah merencakan berkunjung ke perpustakaan sehinga hanya melewatkan waktu istirahat sebentar saja agar dapat lebih lama lagi di perpustakaan. Kelompok siswa ini biasanya betul-betul membaca buku kesukaanya dan mengambil pelajaran dari buku yang dibacanya. Biasanya membawa buku catatan kecil untuk menuliskan hal-hal penting. Kelompok siswa ini memiliki kesadaran yang tinggi untuk membiasankan diri membaca buku. Mereka menjadi aset dan dapat memberikan contoh kepada teman-temannya yang lain.
Kelompok siswa yang tidak belajar oleh karena gurunya berhalangan datang, selanjutnya diberi tugas untuk berkunjung ke pepustakaan membaca buku dan membuat catatan penting dari buku yang dibacanya. Selanjutnya melaporkan tugasnya itu. Dengan cara seperti ini siswa akan berlomba-lomba mencari buku bacaan untuk dibacanya dan membuat catatan penting. Cara seperti ini cukup efektif untuk menggiring siswa masuk ke perpustakaan secara kelasikal dan membaca buku. Namun cara ini akan melahirkan keberhasilan semu, tidak semua siswa yang berkunjung itu ihlas membaca buku dan membuat catatan.
Dari sekian banyak kelompok siswa yang berkunjung ke perpustakaan itu dengan tujuan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Terdapat kelompok siswa yang memang telah menyisikan waktunya untuk berkunjung ke pepustakaan secara kontinyu dan konsisten. Kelompok siswa ini merupakan pengunjung yang sebenarnya. Merekapun melakukan aktifitas literasi dengan penuh semangat dan juga terkadang berdiskusi dengan temanya. Kelompok siswa seperti ini hendaknya mendapat perhatian dari guru agar semakin semangat dan termotivasi melakukan budaya baca.
Sebagai pendidik dan pengelola perpustakaan hendaknya terus memberi semangat kepada siswa agar membudayakan membca buku di perpustakaan. Sehingga akan terbangun budaya baca di kalangan siswa secar terus menerus.
Mengapa membaca perlu dibudayakan ? Karena dengan membaca siswa akan memiliki wawasan keilmuan yang luas. Dengan wawasan yang luas akan berpengaruh pada pembentukan karakter dalam dirinya. Disinilah perlunya sekolah menyediakan pelauyanan yang terbaik di perpustakaan agar menjadi daya tarik siswa untuk berkunjung.
#TantanganMenulis60Hari
#TantanganMenulisGurusiana
#TantanganMenulisHariKe-46
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap pak
terima kasih Bu salam literasi.. semoga bermanfaat