Seputar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Tagur189)
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau sering dikenal dengan singkatan P5 merupakan kokurikuler yang harus dilaksanakan oleh sekolah pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP) dan sekolah yang memilih kurikulum merdeka jalur mandiri. Waktu pelaksanaan projek ini di dalam struktur kurikulum merdeka diambil dari jam pelajaran intrakurikuler. Masing-masing mata pelajaran pada struktur intrakurikuler itu diambil satu jam untuk alokasi waktu projek.
Contoh pada mata pelajaran IPS yang memiliki jumlah jam pelajaran sebanyak empat jam, maka pelaksanaannya terbagi dua yaitu dalam bentuk intrakurikuler sebanyak tiga jam pelajaran dan dalam bentuk kokurikuler (P5) sebanyak satu jam pelajaran. Sehingga dalam satu pekan jam projek itu terakumulasi dari sembilan mata pelajaran sebanyak sembilan jam pelajaran dalam satu pekan.
Selanjutnya pengimputan didalam dapodik sekolah tetap disatukan jam pelajaran intrakurikuler dan jam pelajaran P5. Sehingga pengimputan dapodik khususnya jumlah jam pelajaran setiap mata pelajaran di dalam kurikulum merdeka tidak mengalami penguran jumlah jam pelajaran. Hanya saja pelaksanaannya dibagi menjadi dua kategori yaitu jam pelajaran untuk intrakurikuler dan jam pelajaran untuk kegiatan P5.
Durasi waktu pelaksanaan P5 adalah satu tahun kemudian di akhir tahun diterbitkan raport P5. Seorang siswa pada setiap jenjang diwajibkan menyelesaikan P5 sebanyak minimal tiga thema projek dari tujuh thema yang tersedia untuk dipilih. Pemilihan jenis thema yang akan dilaksanakan itu tidak ada ketentuan khusus kembali kepada keputusan fasilitator projek di sekolah itu. Namun demikian hendaknya situasi sekolah menjadi pertimbangan untuk pemilihan thema projek yang dilaksanakan.
Situasi sekolah yang dimaksud adalah kecendrungan apa yang ada di sekitar sekolah tersebut. Misalkan sekolah yang berada di lingkungan pantai hendaknya melaksanakan P5 berusaha menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan kehidupan di pantai. Filosofi P5 adalah melakukan pengamatan, perumusan, tindakan inovatid dalam menyelesaikan permasalahan. Harapnnya kemampuan siswa tersebut akan menjadi sebuah budaya sampai kelak dia dewasa bahwa kemampuannya tidak terlepas dari penyelesaian permasalahan yang ada di lingkungan tempatnya tinggal.
Setiap thema P5 akan diajarkan oleh lebih satu orang guru sehngga setiap guru yang memiliki latar belakang pengetahuan yang berbeda akan berkolaborasi dalam menyampaikan materi projek itu. Untuk kelancaran pelaksanaan thema projek itu maka diangkatlah seorang koordinator projek pada thema tersebut. Setiap thema yang dilaksanakan dapat mengangkat satu orang koordinantor projek.
Berdasarkan Kepmen 262/M/2022 menyebutkan bahwa seorang koordinator diberikan jam tambahan sebanyak atau setara dengan dua jam pelajaran setiap rombel. Maksimal sesorang koordinator P5 mengajarkan tiga rombel dengan jumlah jam tambahan sebanyak enam jam pelajaran.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab ulasannya, sukses selalu
terima kasih Bu Effi salam sukses selalu
Keren ulasannya Pak
terima kasih Pak sala literasi
Terimakasih informasinya bpkIzin bertanya pak untuk koordinator P5 diatas disebutkan bahwa maksimal itu 3 rombel, apakah tdk apa jika dpt 4 rombel?