Sejak minggu lalu kami bersama keluarga sudah merencanakan untuk mengunjungi Tante di Kota Bone. Beliau merupan salah satu dari dua tante kami yang masih hidup meskipun keadaannya sudah rentah dan sakit-sakitan. Beliau tinggal bersama dengan salah satu anak perempuannya yang juga tinggal di Kota Bone. Meskipun kami berkunjung hanya sekalo-kali saja namun kami sering menghubungi beliau melalui telpon.

Pagi-pagi kamipun berangkat dengan mengendarai kendaraan mobil karena kami tidak biasa mengemudi dalam jarak jauh maka kami mengambil teman untuk membantu membawakan mobil. Sebelum berangkat ke Bone kami singgah terlebih dahulu di sekolah untuk meminta izin dan melakukan beberapa hal. Setelah semuanya siap kami melanjutkan perjalanan.

Di sepanjang jalan menuju Kota Sengkang kami banyak menyaksikan saudara-saudara kami rumah-rumahnya dilanda banjir terendam air sampai pada lantai rumah. Rata-rata rumah mereka merupakan rumah panggung sehingga mereka masih dapat melakukan aktifitas di rumah. Setiap musim hujam rumah mereka akan kebanjiran akibat luapan air dari danau Sidenreng.

Setelah berkendara selama dua jam kami tiba di rumah tanta, kebetulan beliau ada di rumah dan masih terbaring karena kondisinya masih lemah setelah mengalami sakit gangguan lambung. Perbincangan bersama cukup hanagat dan tak lama kemudian kami menghubungi Ibunda yang tinggal di Jakarta untuk bersilatugmi melalu telepon. Merekapun bercerita dan saling curhat datu dengan lainnya sambil sesekali kami menyela pembicaraan mereka.

Setelah siarah kubur ke makam leluhur yang berada di kampung Tante kamipun berpamitan dan pulang kembali ke rumah. Semoga cepat sembut Tante dan diberikan kesehatan oleh yang Maha Kuasa Amiin. Beliaupun menimpali doa kami dengan mengucapkan amiin.